Walkot Bogor Larang Konvoi Takbiran Hingga Batasi Jam Operasional PKL


Jakarta, MI- Wali Kota (Walkot) Bogor, Dedie Rachim mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melarang masyarakat untuk menggelar konvoi atau arak-arakan takbiran keliling di wilayah Kota Bogor. Ia menjelaskan bahwa larangan ini berdasarkan hasil kesepakatan yang telah diambil oleh berbagai pihak.
"Iya yang pertama sesuai dengan kesepakatan bahwa Pemerintah Kota Bogor melarang adanya konvoi, arak-arakan, atau takbir keliling di seputar Kota Bogor," kata Dedie, Minggu (30/3/2025).
Pemkot Bogor juga mengeluarkan instruksi pembatasan jam operasional hingga pukul 22.00 untuk pedagang kaki lima (PKL) di beberapa lokasi saat malam takbiran 2025.
Dedie menegaskan, Satpol PP bersama Polresta Kota Bogor serta Dandim akan melakukan penindakan terhadap para pedangang kaki lima yang melanggar ketentuan tersebut.
"Kedua, sudah dikeluarkan instruksi pedagang kaki lima di seputaran Jalan Dewi Sartika, Kebon Kembang, dan sampai Sawojajar, Lawang Seketeng, dan Jalan Roda, hanya boleh beroperasi maksimal pukul 22.00 WIB. Bagi mereka yang melanggar, tentu akan ada penindakan dari Satpol PP dibantu Polresta dan Dandim," jelasnya.
Menurutnya, pembatasan jam operasional tersebut dilakukan sebab selama ini para petugas Dinas LH, Satpol PP, PU, Perumkin serta Kepolisan dan Kodim bertugas membersihkan sampah-sampah sisa dari para pedagang hingga larut malam bahkan menjelang subuh.
"Selama ini bertahun-tahun kita hanya sebagai penonton. Jadi mereka berjualan sampai tengah malam, teman-teman dari Dinas LH, Satpol PP, PU, Perumkim, kepolisian dan Kodim, itu tidak tidak tidur sampai subuh untuk beresin," ujarnya.
Sementara, para pedagang langsung pulang dan melaksanakan ibadah salat Idul Fitri pada esok harinya. Disisi lain para petugas tidak dapat melaksanakan ibadah yang sama karena bekerja membereskan sampah-sampah tesebut hingga subuh. Maka dari itu, Pemkot Bogor tidak mau mengulang hal ini terus-menerus di setiap tahunya.
"Sementara mereka pedagang itu pulang kampung, besoknya salat Id. Nah teman-teman petugas nggak ada yang salat Id. Mau diulang terus berapa lama lagi, ini tidak adil," katanya.
"Makanya kita minta mereka juga punya semacam perasaan gitu bisa menghargai keberadaan petugas, sehingga tidak berulang kita beresin sampai subuh sampahnya berton-ton numpuk," tandasnya.
Topik:
Walkot Bogor Dedie Rachim