Pemprov Sumut Dinilai Abaikan Kerusakan Jalan di Perbatasan Kabupaten Deliserdang – Serdang Bedagai

Radesman Saragih
Radesman Saragih
Diperbarui 8 September 2025 20:07 WIB
Kerusakan jalan di Desa Sungaibuaya, Kecamatan Silindak, Kabupaten Serdangbedagai, Provinsi Sumatera Utara. Gambar diambil, Senin (8/9/2025). (Foto : MI/Radesman Saragih).
Kerusakan jalan di Desa Sungaibuaya, Kecamatan Silindak, Kabupaten Serdangbedagai, Provinsi Sumatera Utara. Gambar diambil, Senin (8/9/2025). (Foto : MI/Radesman Saragih).

Lubukpakam, MI – Sedikitnya 50 kilometer (km) ruas jalan provinsi dari Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang hingga Silindak, Kabupaten Serdangbedagai hingga kini masih rusak berat. Kerusakan ruas jalan penghubung Lubukpakam – Seribudolok, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tersebut semakin berat menyusul tingginya mobilitas kendaraan berat yang melintasi jalan dan tidak adanya perbaikan selama ini. Kerusakan jalan paling berat terdapat di perbatasan Deliserdang dengan Serdangbedagai, yakni di ruas Jalan Bangunpurba – Sungaibuaya.

Pantauan monitorindonesia.com di ruas jalan Sungaibuaya, Kecamatan Silindak, Kabupaten Serdangbedagai, Senin (8/9/2025), kerusakan jalan cukup berat terdapat mulai dari jembatan Sungaibuaya hingga Desa Tarean. Sebagian besar aspal jalan pada rua jalan tersebut sudah terkelupas dan tinggal batu dan tanah. 

Lobang-lobang besar dan genangan air di badan jalan menimbulkan kerawanan rawan kecelakaan lalu lintas (lakalantas). Jalan rusak dan sempit membuat kendaraan sering mencuri jalan menghindari lubang. Kemudian jalan sempit yang hanya tiga meter dan sebagian rusak sering menimbulkan kemacetan.  

Warga Desa Sungaibuaya sangat menyesalkan sikap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut), Pemeirntah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang dan Pemkab Serdangbedagai yang sekian lama mengabaikan kerusakan jalan tersebut. Padahal kerusakan jalan tersebut tidak hanya mengancam keselamatan pengguna jalan atau pengendara, tetapi juga sering memicu lumpuhnya arus transportasi. 

“Jalan di Sungaibuaya ini sudah menjadi langganan macet. Hal tersebut dipicu jalan yang sempit, badan jalan banyak rusak dan kendaraan berat sepertu truk jenis fuso sering melintas. Kerusakan jalan ini sudah belasan tahun tidak pernah diperbaiki. Kalaupun ada perbaikan hanya ditambal batu-batu besar tanpa diaspal,”kata Dedi (45), warga Pondok, Desa Sungaibuaya, Senin (8/9/2025).

Kerusakan jalan yang cukup berat juga terjadi di wilayah Kecamatan, Bangunpurba, Deliserdang hingga Kecamatan Merbau, dekat Kota Lubukpakam. Pantauan monitorindonesia.com, kerusakan jalan di beberapa ruas jalan Kecamatan Bangunpurba cukup berat. 

Di antaranya di ruas jalan dekat objek wisata Pantai Salju dan Jembatan Sungaibuaya sebelah wilayah Bangunpurba. Kerusakan jalan menyebabkan air tergenang di tengah jalan. Kemudian kerusakan jalan juga membuat jalan berlumpur, sehingga sulit dilalui kendaraan. 

Ruas jalan lain yang rusak berat di wilayah Kecamatan Bangunpurba, yakni di tikungan Taman Desa Sibaganding. Hampir separuh badan jalan di tikungan tersebut rusak dan hanya ditimbun batu-batu pecah tanpa diaspal. 

Kemudin kerusakan jalan yang cukup berat juga terdapat di ruas Jalan Lubukpakam – Galang, tepatnya di Pasarmiring, Pagarmerbau, Kecamatan Pagarmerbau, Deliserdang. Sebagian besar ruas jalan rusak tersebut tidak lagi memiliki aspal dan hanya ditimbun batu pecah dan pasir. Sebagian badan jalan bahkan tidak ditimbun sama sekali, sehingga badan jalan tergenang air di kala hujan. 

“Kerusakan jalan ini sangat parah. Saat ini kerusakan jalan hanya ditambal batu-batu pecah. Kondisi ekrusakan jalan ini sangat membahayakan pengendar karena berada di tikungan tajam dan kondisi jalan menurun,”kata Rian (35), seorang sopir angkutan pedesaan. 

Menurut Rian, sebagian besar kerusakan jalan dari Sungaibuaya – Bangunpurba – Merbau, yang merupakan jalur utama trnasportasi Medan – Lubukpakam – Silindak (Serdangbedagai) – Gunungmeriah – Seribudolok (Simalungun) sudah cukup lama tidak diperbaiki. Kerusakan jalan tersebut semakin parah karena sering dilintasi truk (tronton) pengangkut sawit jenis puso.

“Kami mengharpkan agar kerusakan jalan ini segera diperbiki agar arus transportasi Lubukpakam, Deliserdang – Silindak (Serdangbedagai) – Seribudolok (Simalungun) bisa lebih lancar dan keselamatan penumpang terjamin,”katanya.   

Kerusakan yang cukup parah terjadi juga di ruas Jalan Silindak, Serdangbedagai – Desa Tanjung, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang. Kerusakan jalan tersebut mencapi puluhan kilometer. 

Sebagian kerusakan jalan hanya ditimbun menggunakan batu-batu pecah dan tanah tanpa dilakukan pengerasan menggunakan alat berat. Kondisi tersebut membuat jalan cepat rusak kembali. Kerusakan jalan tersebut sudah lama dikeluhkan warga masyarakat dan hingga kini belum ada tanda-tanda diperbaiki. 

“Perbaikan kerusakan jalan di sini sering hanya dilakukan secara tambal sulam. Perabikan jalan hanya ditutupi batu dan pasir tanpa diaspal dan tanpa dilakukan pengerasan jalan menggunakan alat berat,”kata Rinda.

Menurut Rinda, kerusakan jalan di wilayah Tanjungmorawa tersebut sangat mengganggu pengangkutan hasil-hasil pertanian warga, terutama pengangkutan padi, buah-buahan dan sayur-mayur. 

“Kerusakan jalan juga menghambat kelancaran transportasi warga menuju rumah sakit di Lubukpakam. Kalau ada pasien gawat darurat, terpaksa harus dibawa menggunakan kendaraan pribadi melalui jalan rusak berat ini,”katanya. 

 

Topik:

JalanRusakDeliserdang