Pameran Kenduri Swarnabhumi Angkat Pamor Batik dan Songket Jambi


Jambi, MI – Pameran Kenduri Swarnabhumi yang digelar di halaman Museum Siginjei, Kota Jambi, Selasa (23/9/2025) menjadi momen penting mengangkat pamor kain batik dan songkat khas Jambi. Melalui pameran tersebut, citra batik dan songket Jambi diharapkan semakin dikenal dan bisa mendapat tempat di pasar busana tradisional tingkat nasional.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, Dr H Sudirman, SH, MH pada pameran Kenduri Swarnabhumi bertajuk “Pesona Budaya: Goresan Warna Jalinan Benang Emas” tersebut mengatakan, batik dan songket Jambi bukan hanya sebatas kain seperti anggapan banyak orang selama ini.
Namun songket merupakan manuskrip (dokumen goresan tangan) peradaban yang menyimpan nilai historis, moral dan spiritual. Setiap motif batik dan songket merupakan aksara. Setiap jalinan benang batik dan songket juga merupakan kalimat yang bercerita tentang kosmologi alam, keluhuran budi pekerti dan perjalanan spiritual yang diturunkan dari generasi ke generasi.
“Karena itu pameran ini menjadi momentum penting mengangkat citra batik dan songket sebagai produk bernilai budaya dan religi. Nilai tersebut menjadi salah satu daya pikat agar batik dan songket bisa diterima di pasar busana tradisi,”katanya.
Merawat Identitas
Sudirman mengatakan, pameran Kenduri Swarnabhumi di jambi tersebut bukan sekadar ajang pertunjukan kain batik dan songket. Pameran tersebut merupakan sebuah upaya merawat identitas serta meneguhkan jati diri bangsa.
“Kita mengharapkan, pameran ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan, pelestarian kebudayaan serta pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Provinsi Jambi,”ujarnya.
Menurut Sudirman, museum memiliki peran penting menjadi episentrum (pusat) intelektual dan kultural. Museum menjadi tempat menumbuhkan kebanggaan, memperkokoh kebangsaan dan menjaga warisan budaya agar tetap relevan di tengah derasnya arus globalisasi.
Disebutkan, kebudayaan dan pariwisata merupakan ekosistem yang saling menghidupi. Budaya otentik menjadi magnet (pemikat) bagi pariwisata bermartabat. Sementara pariwisata etis dapat mendukung pelestarian budaya sekaligus menggerakkan roda ekonomi kreatif.
“Pameran ini menjadi bukti nyata dari siklus produktif tersebut. Melalui pameran ini kita bisa merawat tradisi sekaligus menabur benih kemakmuran bagi generasi sekarang dan yang akan datang,”katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Imron Rosyadi pada kesempatan itu menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya pameran tersebut. Pameran tersebut menjadi ruang edukasi sekaligus promosi kekayaan budaya Jambi.
Menurut Imron Rosyadi, pameran Kenduri Swarnabhumi kali ini bertajuk “Goresan Warna dan Jalinan Benang Emas”. Pameran tersebut bukan sekadar menujukkan keindahan visual, tetapi juga menjadi simbol kreativitas, ketekunan dan filosofi hidup masyarakat Jambi.
“Melalui pameran ini, kita ingin membangun kesadaran bersama bahwa budaya merupakan identitas dan sekaligus aset pariwisata yang bernilai tinggi,”katanya.
Imron Rosyadi mengatakan, pameran Kenduri Swarnabhumi di Museum Siginjai ini menampilkan ragam karya batik, songket hingga seni rupa kontemporer. Pameran tersebut diharapkan menjadi ruang inspiratif bagi generasi muda agar lebih mencintai warisan leluhur.
Topik:
PamorBatik