Kelangkaan Populasi Ikan Perairan Air Tawar di Jambi Perlu Diselamatkan, Bantu Ekonomi Rakyat

Radesman Saragih
Radesman Saragih
Diperbarui 21 November 2025 10:03 WIB
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jambi, H Asraf (kiri) menebar puluhan ribu benih ikan menggunakan sampan di Danau Sipin, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Jumat (21/11/2025). (Foto : MI/Radesman Saragih).
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jambi, H Asraf (kiri) menebar puluhan ribu benih ikan menggunakan sampan di Danau Sipin, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Jumat (21/11/2025). (Foto : MI/Radesman Saragih).

Jambi, MI – Populasi ikan asli lokal perairan air tawar di Provinsi Jambi belakangan ini cenderung semakin langka. Kelangkaan ikan asli tersebut dipengaruhi penangkapan ikan yang tidak disertai penambahan populasi ikan ke danau dan sungai di daerah itu.

Semakin langkanya ikan asli perairan air tawar tersebut membuat warga Jambi semakin sulit mengembangkan usaha penangkapan ikan di perairan air tawar. Guna mengatasi kelangkaan populasi ikan perairan air tawar tersebut, penebaran benih ikan di danau dan sungai di Provinsi Jambi terus ditingkatkan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jambi, H Asraf, SPt, MSi Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jambi pada penebaran benih ikan di Danau Sipin, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Jumat (21/11/2025) mengatakan, pihaknya secara intensif melakukan penebaran ikan di danau dan sungai yang selama ini dikenal menjadi sumber usaha perikanan. Di antaranya di Danau Sipin, Kota Jambi, Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci dan di sungai-sungai yang ada di beberapa kabupaten se-Provinsi Jambi, termasuk di Sungai Batanghari.

Dijelaskan, berkaitan dengan paringatan Hari Ikan Nasional ke-12 Tahun 2025, Jumat (21/11/2025), pihaknya menebar sekitar 20.000 ekor benih ikan di Danau Sipin, Kota Jambi. Jenis benih ikan yang ditebar di Danau Sipin tersebut, yakni ikan khas Jambi, jelawat dan nilem (nila). Beberapa waktu lalu, pihaknya juga menebar ratusan ribu benih ikan di Danau Kerinci dan beberapa sungai di Jambi.

Menurut Asraf, penebaran benih ikan di Danau Sipin dimaksudkan mengatasi semakin berkurangnya populasi ikan di danau tersebut. Penebaran benih ikan di Danau Sipin diharapkan bisa berkembang cepat. Dengan demikian warga masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan ikan di Danau Sipin untuk konsumsi keluarga maupun untuk usaha ekonomi keluarga.

“Tetapi ikan yang bari ditebar jangan diambil dulu sebelum besar. Warga diharapkan memberikan kesempatan berkembangnya benih ikan tersebut hingga besar. Benih ikan yang kita tebar ini minimal baru bisa ditangkap tiga bulan ke depan,”katanya.

Menurut Asraf, pihaknya terus meningkatkan penebaran benih ikan di danau dan sungai yang ada di Jambi guna membantu peningkatan populasi ikan air tawar di perairan umum. Penebaran benih ikan yang dilakukan DKP Provinsi Jambi tahun ini, yakni di Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci dan Danau Sipin, Kota Jambi.

Penebaran benih ikan tersebut dilakukan mengatasi minimnya anggaran bantuan perikanan dari pemerintah tahun ini. Melalui penebaran benih ikan di danau dan sungai yang ada di Jambi, hasil tangkapan para nelayan atau warga bisa meningkat.

“Benih ikan yang kami tebar di Jambi selama ini sebagian besar sumbangan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi. Termasuk 20.000 ekor benih ikan yang ditebar di Danau Sipin ini. Kita tidak ada anggaran untuk pengadaan bantuan benih ikan akibat efisiensi anggaran pemerintah,”katanya.

Manfaat Ekonomi

Asar mengatakan, penabaran benih ikan di Danau Sipin, Kota Jambi tersebut memiliki manfaat ekonomi dan wisata. Melalui peningkatan populasi ikan, Danau Sipin tidak hanya dimanfaatkan sebagai objek wisata, tetapi juga sebagai sumber pendapatan warga dari usaha perikanan.

Menurut Asraf, pihaknya juga akan menambah puluhan ribu beih ikan di anau Sipin tahun depan agar populasi ikan di danau tersebut tetap banyak. Dengan demikian keberadaan Danau Sipin bisa menopang kesejahteraan masyarakat.

“Nah, ini yang kita harapkan. Selain tempat wisata, Danau Sipin juga punya sumber ikan yang banyak. Tetapi  ikan kecil-kecil yang baru ditebar jangan diambil dulu. Nah, nunggu besar gitu. Kalau mincing, ya boleh silakan,”ujarnya.

Mengenai terbatasnya anggaran pemerintah untuk usaha perikanan, Asraf mengatakan, hal tersebut memang membuat para petani ikan kesulitan pengadaan benih ikan dan pakan. Salah satu solusi yang dilakukan DKP Provinsi Jambi membantu petani mengatasi keterbatasan bantuan, khususnya bantua pengadaan benih ikan, yakni melakukan kerja sama dengan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungaigelam, Muarojambi.

“Sebenarnya kita tidak ada anggaran di DKP Jambi untuk pengadaan benih ikan ini. Namun kita tidak boleh berdiam diri. Salah satu solusi mengatasi kekurangan anggaran, ya kita kerjasama dengan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungaigelam,”katanya.

Disebutkan, ketika Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH melakukan Program Petisun (Pejabat Tidur di Dusun), seperti di Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Tanjungjabung Timur, baru-baru ini, penebaran benih ikan di sungai dan danau selalu dilakukan. Biasanya penebaran benih ikan dilakukan minimal 10.000 ekor. Semua benih ikan tersebut sumbangan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungaigelam.

Potensi Perikanan

Sementara itu, Sekretaris DKP Provinsi Jambi, H Ahmad Muslih, SE, MSi mengatakan, Provinsi Jambi memiliki potensi perikanan di Provinsi Jambi yang cukup sangat besar. Baik potensi perikanan tangkap di perairan umum dan laut maupun potensi perikanan budidaya. Namun belum seluruh potensi perikanan tersebut bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Disebutkan, potensi produksi perikanan laut di Jambi mencapai 71.820 ton/tahun. Namun potensi perikanan tersebut yang baru bisa dimanfaatkan tahun 2024 baru 46.417 ton/tahun atau 64,5 %. Kemudian potensi perikanan perairan umum di daerah tersebut mencapai 35.500 ton/tahun. Sedangkan potensi perikanan perairan umum tersebut yang bisa dimanfaatkan tahun lalu hanya 7.299 ton/tahun atau 23 %.

Sementara itu, potensi perikanan budidaya tambak (payau) di Jambi 18.000 ha dan yang sudah dimanfaatkan baru 44,9 ha (0,2 %). Potenasi budidaya perikanan kolam mencapai 100.700 ha dan yang sudah dimanfaatkan baru 45.506 ha (45,2 %).

Selanjutnya potensi budidaya perikanan keramba mencapai 115.000 unit dan yang sudah dimanfaatkan baru 70.889 unit (61,6 %). Selain itu, potensi perikanan mina padi 350 ha dan baru dimanfaatkan 93 ha (2,1 %). Jumlah penduduk Jambi yang menggantungkan hidupnya pada usaha perikanan saat ini mencapai 41.495 orang.

“Jadi produksi perikanan di Jambi perlu terus ditingkatkan guna mendongkrak ekonomi para nelayan dan petani ikan. Target kita, produksi ikan di Jambi tahun 2026 bisa mencapai 64.843 ton. Sedangkan target angka konsumsi ikan di Jambi tahun 2026 mencapai 42,5 kg/kapita naik dari angka konsumsiikan di Jambi tahun 2022 sebesar 40,6 kg/kapita/tahun,”katanya.

Topik:

TaburIkanDanauSipinJambi