Disertasi Bahlil Dibatalkan? Gelar Doktor Terancam Dicabut

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 3 Maret 2025 08:01 WIB
Disertasi Bahlil Lahadalia di Universitas Indonesia (UI) Dibatalkan (Foto: Ist)
Disertasi Bahlil Lahadalia di Universitas Indonesia (UI) Dibatalkan (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, tengah menjadi pusat perhatian setelah muncul kabar bahwa disertasinya di Universitas Indonesia (UI) dibatalkan.

Keputusan ini memicu spekulasi mengenai status gelar doktor yang sedang ia tempuh, dengan kemungkinan pencabutan gelar menjadi perbincangan hangat. Senin (3/3/2025).

Bahlil diketahui menempuh pendidikan doktoral di Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI sejak tahun akademik 2022/2023 term 2 hingga 2024/2025 term 1. 

Sebagai informasi, SKSG merupakan program pascasarjana multi-disiplin yang menawarkan jenjang pendidikan magister dan doktoral.

Baru-baru ini, beredar kabar bahwa UI telah membatalkan disertasinya, yang jika benar, dapat berakibat pada pembatalan gelar doktornya.

Sidang Etik Dewan Guru Besar UI dan Keputusan yang Beredar

Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (DGB UI) dikabarkan telah menggelar sidang etik untuk membahas status disertasi Bahlil. Dari sidang tersebut, diputuskan bahwa Bahlil harus mengulang disertasinya.

Namun, hingga saat ini, UI belum memberikan pernyataan resmi terkait keputusan akhir mengenai pembatalan disertasi tersebut. 

Disertasi yang menjadi perbincangan ini berjudul "Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia."

Disertasi Bahlil Lahadalia Diduga Plagiasi 95%

Kontroversi mengenai disertasi Bahlil semakin memanas setelah muncul dugaan plagiarisme. Isu yang beredar menyebutkan bahwa disertasinya memiliki tingkat kemiripan hingga 95% dengan karya mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, berdasarkan hasil pemeriksaan dengan aplikasi Turnitin.

Namun, Guru Besar UIN, Prof. Maila Dinia Husni Rahiem, mengungkapkan bahwa dugaan plagiarisme ini muncul karena kesalahan internal. 

Salah satu mahasiswa doktoral sekaligus dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memeriksa disertasi Bahlil menggunakan akun Turnitin kampus dan menemukan tingkat kesamaan sebesar 13%. 

Sayangnya, dokumen tersebut tidak segera dihapus dan tersimpan di repository Turnitin, yang menyebabkan skor similarity meningkat drastis.

Hingga kini, baik Bahlil Lahadalia maupun Universitas Indonesia belum memberikan pernyataan resmi terkait isu pembatalan disertasi ini. Publik pun masih menantikan kejelasan mengenai status gelar doktor Menteri ESDM tersebut.

Topik:

bahlil-lahadalia gelar-doktor-bahlil-dibatalkan universitas-indonesia