Demokrasi Dipreteli Terang-terangan
Jakarta, MI - Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan menyebut demokrasi di Indonesia rusak. Telah dipreteli terang-terangan.
“Indonesia dirusak, demokrasi dipreteli secara terang-terangan dengan melanggar peraturan dan UU,” kata Anthony dikutip dari unggahannya di X, Rabu (22/11).
Ia menilai hal tersebut ada hubungannya dengan Gibran Rakabuming. Saat anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu diberi pintu menjadi Cawapres. “Berawal dari Gibran Gate di MK, terus bisa berlanjut ke Gate lainnya,” ungkapnya.
Ia mengungkit bagaimana Aparatur Sipil Negara (ASN) dikerahkan untuk memenangkan Prabowo Subianto-Gibran. Itu bisa dilihat dari delapan organisasi kepala desa yang diduga deklarasikan Prabowo-Gibran.
Delapan organisasi itu di antaranya adalah APDESI (Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia) yang merupakan organisasi kepala desa aktif, DPN PPDI (Dewan Pimpinan Nasional Persatuan Perangkat Desa Indonesia), ABPEDNAS (Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional), DPP AKSI (Asosiasi Kepala Desa Indonesia), juga KOMPAKDESI (Komunitas Purnabakti Kepala Desa Seluruh Indonesia).
Ada kelompok yang terdiri dari PABPDSI (Persatuan Anggota BPD Seluruh Indonesia), DPP PPDI (Persatuan Perangkat Desa Indonesia), dan Persatuan Masyarakat Desa Nusantara. “Apdesi Gate, ASN Gate, KPU Gate, Bawaslu Gate dan terakhir akan ke MK Gate lagi. Hancur,” pungkasnya
Topik:
DemokrasiBerita Selanjutnya
Ganjar Ingatkan Masyarakat untuk Tetap Bersikap Kritis pada Pemerintahan Prabowo-Gibran
11 Mei 2024 10:47 WIB
Cukup Lima Hakim Konstitusi yang Berani untuk Selamatkan Demokrasi Indonesia
30 Maret 2024 14:33 WIB