Kelakar Kaesang Sebut Dirinya Ketum Partai Santri Indonesia
![Reina Laura](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
![Kelakar Kaesang Sebut Dirinya Ketum Partai Santri Indonesia Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep didampingi istrinya, Erina Gudono, berfoto dengan masyarakat usai menghadiri Tabligh Akbar di Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/1). (Foto: ANTARA/HO-PSI)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/4faa3e49-48c7-40e1-a6a7-66f038e1fcce.jpg)
Bandung, MI - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, melemparkan candaan bahwa dirinya merupakan ketua umum dari partai santri Indonesia.
"Perkenalkan, nama saya Kaesang Pangarep, saya adalah ketua umum PSI, partai santri Indonesia," kata Kaesang, saat menghadiri acara Selawat dan Tabligh Akbar di Lapangan Tegallega, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat malam (26/1).
Kelakar Kaesang tersebut, disambut dengan gelak tawa masyarakat dan santri yang hadir pada acara Tabligh Akbar tersebut.
Namun, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu langsung meralat ucapannya, dengan menjelaskan bahwa huruf 'S' yang dimaksud dalam singkatan itu berarti solidaritas.
Kaesang pun sempat khawatir pendiri PSI, akan marah dengan pernyataannya itu.
"Solidaritas, solidaritas. Partai Solidaritas Indonesia. Nanti kalau saya ganti, nanti pendiri partainya marah," ujarnya.
Dalam acara itu, Kaesang juga meminta dukungan untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dia pun menginformasikan lagi kepada masyarakat, bahwa Gibran adalah kakak sulungnya.
"Saya, sebagai adiknya Mas Gibran, cawapresnya Pak Prabowo, saya izin titip kepada teman-teman semua. Kakak saya, Mas Gibran, orang yang dulu nyuruh-nyuruh air, (saya disuruh) mengisi air di bak (mandi)," ungkapnya.
"Ngeselin, tetapi saya tetap sayang sama dia. Sekali lagi, saya titip kepada teman-teman semua. Ya, sudah tahulah maksud saya. Saya enggak perlu ngomong," tandasnya.
Acara tersebut juga dihadiri oleh istri Kaesang, Erina Gudono, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PSI Raja Juli Antoni, Sekjen Pandawa Lima Ryano Panjaitan, Habib Zaidan bin Haidar bin Yahya, serta Habib Anis Bin Haidar Bin Yahya.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Selain Ujang Iskandar, Kejagung Juga Tetapkan Reza Dirut Perusda sebagai Tersangka Korupsi Modal BUMD Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar (Foto: Dok MI/Aswan)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/kapuspenkum-kejagung-harli-siregar-6.webp)
Selain Ujang Iskandar, Kejagung Juga Tetapkan Reza Dirut Perusda sebagai Tersangka Korupsi Modal BUMD
4 jam yang lalu
![Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono Dicecar KPK soal Aliran Dana Korupsi di PT Telkom Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Sakti Wahyu Trenggono memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diperiksa sebagai saksi, Jumat (26/7/2024) (Foto: Dok MI/Aswan)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/menteri-kp-sakti-wahyu-trenggono-dicecar-kpk-soal-aliran-dana-korupsi-di-pt-telkom.webp)
Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono Dicecar KPK soal Aliran Dana Korupsi di PT Telkom
5 jam yang lalu
![KPK Periksa Eks Dirut Telkominfra Paruhum Natigor Sitorus, Telah Dicegah ke Luar Negeri? Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK RI (Foto: Dok MI/Aswan)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/kpk-ri-13.webp)
KPK Periksa Eks Dirut Telkominfra Paruhum Natigor Sitorus, Telah Dicegah ke Luar Negeri?
11 jam yang lalu
![Diduga Terima Rp10 Miliar Korupsi Telkom, Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono: Hah? Nggak Ada Itu! Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Sakti Wahyu Trenggono memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diperiksa sebagai saksi, Jumat (26/7/2024)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/menteri-kelautan-dan-perikanan-republik-indonesia-sakti-wahyu-trenggono-memenuhi-panggilan-penyidik-komisi-pemberantasan-korupsi-kpk-untuk-diperiksa-sebagai-saksi-jumat-2672024.webp)
Diduga Terima Rp10 Miliar Korupsi Telkom, Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono: Hah? Nggak Ada Itu!
14 jam yang lalu