Hasto Sebut Film Dirty Vote Berhasil Membuka Kedok Kecurangan Pemilu 2024

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 12 Februari 2024 17:42 WIB
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (Foto: MI/Dhanis)
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan film dokumenter “Dirty Vote” telah berhasil membuka kedok kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.

Menurutnya, film tersebut merupakan realitas politik yang terjadi saat ini. Film ini adalah kritikan keras kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan penyelenggara Pemilu yang dinilai penuh dengan kecurangan dan tidak demokratis.

"Film ini mampu mengungkapkan berbagai kecurangan Pemilu yang dilakukan secara masif, bahkan campur tangan kekuasaan Istana sangat kental terasa," kata Hasto kepada wartawan, Senin (12/2).

Hasto menjelaskan, bahwa film “Dirty Vote” juga menyoroti rekayasa pemilu yang dimulai dari manipulasi hukum di Mahkamah Konstitusi (MK) dan mengungkap intervensi negara mendukung penuh pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Gibran, hingga adanya berbagai tekanan terhadap pihak yang seharusnya netral.

"Tekanan terhadap kepala daerah, kepala dinas, kepala desa, hingga kelompok demokrasi oleh oknum TNI/Polri yang seharusnya bertindak netral hingga penyalahgunaan anggaran negara melalui bansos," ujar Hasto.

Lebih lanjut, Hasto menilai, bahwa pemilu yang seharusnya memiliki kesakralan dan berlangsung damai akan sirna apabila kecurangan-kecurangan terus terjadi. 

"Karena itulah bagi siapapun yang melakukan manipulasi pemilu, dan mengerahkan seluruh elemen kekuasaan untuk kecurangan masif, akan berhadapan dengan kekuatan rakyat. Satyam Eva Jayate (kebenaran pasti akan menang)," pungkas Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud itu. (DI)