Sandiaga hingga Mentan Arman Masuk Bursa Ketum PPP


Jakarta, MI - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar muktamar yang salah satu agendanya, pemilihan ketua umum baru periode 2025-2030. Sejumlah tokoh masuk dalam bursa bakal calon ketua umum PPP, baik dari internal maupun luar partai.
Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Muhammad Romahurmuziy atau Gus Romy mendorong adanya wajah baru atau tokoh dari luar partai, untuk memimpin PPP ke depan.
Hal tersebut disampaikan Gus Romy, lantaran PPP harus mengganti ketua umum yang baru mengingat partai berlambang Ka'bah itu, telah gagal melenggang masuk ke Senayan pada Pemilu 2024.
"Saya sendiri lebih memilih untuk mendorong wajah baru untuk memimpin partai karena PPP butuh energi baru. Energi besar, bukan untuk berjalan. Tapi untuk melompat mengatasi semua rintangan untuk kembali ke Senayan 2029," kata Gus Romy, Rabu (14/5/2025).
Romy sudah banyak mendengar nama-nama di luar PPP, yang dikabarkan sebagai bakal calon ketua umum PPP.
Nama-nama besar itu di antaranya Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mantan KSAD Dudung Abdurachman, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, mantan Ketua DPR Marzuki Alie, dan mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
Sedangkan dari internal PPP, Romy hanya mendengar ada tiga nama besar yang muncul sebagai bakal calon ketua umum, yakni mantan Menparekraf Sandiaga Uno, Sekjen PPP Arwani Thomafi, dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.
Romy memahami adanya anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PPP, yang mengatur calon ketua umum harus menjabat minimal satu periode dalam kepengurusan partai.
Namun, dia menilai AD/ART bersifat fleksibel dan dapat diubah sesuai dengan kepentingan dalam keadaan tertentu.
"AD/ART itu bukan kitab suci. Dia bisa diubah tanpa syarat apapun oleh muktamirin sepanjang disetujui mayoritas dan berlaku seketika di muktamar," tandasnya.
Romy berharap ada keputusan besar, terkait pergantian ketua umum pada muktamar PPP yang akan digelar pada September 2025.
Topik:
Sandiaga Uno Mentan Arman Ketum PPP