Jokowi Pilih PSI Walau Sempat Ingin Jadi Rakyat Biasa, Guntur PDIP: Ternyata Masih Mau Cawe-cawe

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 9 Juni 2025 15:21 WIB
Politikus PDI Perjuangan, Guntur Romli (Foto: Ist)
Politikus PDI Perjuangan, Guntur Romli (Foto: Ist)

Jakarta, MI- Politikus PDI Perjuangan, Guntur Romli memberikan tanggapan atas jawaban Presiden ke-7 RI Joko Widodo yang memilih Partai PSI ketika ditanya soal namanya yang masuk dalam daftar bursa calon Ketum PPP. Ia mengatakan bahwa Jokowi bebas menentukan pilihan politiknya.

"Jokowi bebas menentukan pilihan politiknya. Kami tidak ada komentar," kata Guntur Romli, Senin (9/6/2025).

Meski demikian, Guntur menyinggung pernyataan Jokowi yang ingin pulang ke Solo dan menjadi rakyat biasa usai menyelesaikan tugasnya sebagai kepala negara.

"Tapi saya yakin publik juga masih ingat pernyataan dia kalau sudah tidak jadi presiden mau pulang ke Solo, jadi rakyat biasa," tuturnya.

Guntur Romli menilai Jokowi masih ingin cawe-cawe di partai politik, sebab jawabanya yang memilih PSI sangat bertolak belakang dengan pernyataannya yang ingin menjadi rakyat biasa. Ia mengatakan hal tersebut memberikan kesan bahwa penyataan Jokowi tidak dapat dipercaya.

"Ternyata masih mau cawe-cawe di partai politik. Akhirnya terkesan Jokowi tidak bisa dipercaya akan pernyataannya sendiri," ucapnya.

Menurutnya, Jokowi sendiri lah yang telah menyebabkan timbulnya ketidak percayaan publik terhadap dirinya. "Makanya Jokowi sendiri yang membangun 'trust issue' dari soal isu tiga periode, mobil Esemka, intervensi di pilpres untuk kepentingan anaknya, Gibran Rakabuming, ijazah palsu dan lain-lain, karena publik punya masalah kepercayaan pada Jokowi, sumbernya ya Jokowi sendiri yang tidak bisa dipercaya," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan atas namanya yang masuk dalam bursa calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Muktamar PPP 2025. 

Jokowi menilai bahwa masih banyak tokoh-tokoh calon Ketum PPP yang jauh lebih baik dan mempunyai kapasitas untuk memimpin partai politik tersebut.

"Ndak lah, yang di PPP saya kira banyak calon-calon Ketua Umum yang jauh lebih baik yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi," kata Jokowi, Jumat (6/5/2025).

Jokowi mengatakan bahwa banyak nama-nama besar yang telah muncul dalam bursa calon Ketum PPP, baik yang berasal dari internal partai mau pun eksternal.

"Banyak calon yang sudah beredar, kan banyak. Banyak sekali," tuturnya.

Jokowi mengatakan bahwa dirinya memilih menjadi calon Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) saja. "Saya di PSI saja lah," kelakar Jokowi.

Topik:

Guntur Romli PDIP Jokowi PSI