Sartono: Impor Produk AS Bisa Menguntungkan dan Merugikan

Zul Sikumbang
Zul Sikumbang
Diperbarui 17 Juli 2025 07:49 WIB
Anggota Komisi VI DPR, Sartono
Anggota Komisi VI DPR, Sartono

Jakarta, MI - Anggota Komisi VI DPR RI, Sartono mengatakan, masuknya produk-produk Amerika Serikat bisa memberikan keuntungan dan kerugian bagi konsumen.

"Satu sisi konsumen diuntungkan. Tetapi industri yang sama dirugikan. Untuk itu harus diatur supaya seimbang dan apa saja daripada komoditas impor yang masuk ke indonesia," kata Sartono di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (17/7).

Ia menambahkan, sampai saat ini, belum ada rilis resmi dari pemerintah terkait kebijakan tarif impor dan masuknya produk-produk AS ke Indonesia.

"Kita sampaikan ke pemerintah lewat Kementerian Perdagangan untuk membuat  pernyataan resmi, menyatakan bahwa apa-apa saja, tarifnya, apa produk-produk yang masuk ke dalam negeri dan apa dampak positif dan negatifnya. Keputusan ini ada periode waktunya atau tidak, apakah juga akan dievaluasi ke depannya," kata Sartono.

Politisi Partai Demokrat itu mengingatkan agar produk dalam negeri tidak berdampak dari masuknya produk AS.

"Kita sampaikan kepada Mendag, apa-apa saja import itu yang tidak memberikan dampak terhadap industri dalam negeri," kata Sartono.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto mengatakan, pemerintah harus selektif dan segera mensosialisasikan kebijakan yang dibuat oleh Presiden AS, Donald Trump kepada pengusaha dan masyarakat.

"Banyak pertanyaan dari dunia usaha dan harus segera sosialisasikan kepada industri dan perdagangan sehingga bisa mengubah dan menatur strategi menghadapi kebijakan baru ini," kata Adisatrya.

Tak hanya itu, apa yang diterapkan oleh AS seperti Indonesia harus membeli Boeing, energi dan pertanian, juga perlu dipertimbangkan.

"Apakah yang dikomitmenkan ini memang sesuai dengan kebutuhan airline di Indonesia saat ini atau bagaimana. Terkait dengan produk pertanian dan energi. Ini harus kita membandingkan dengan source negara-negara lain, apakah produk dari AS ini secara harga kompetitif atau mahal. Produk energi misalnya gas dibandingkan negara-negara Timur Tengah, ini seperti apa. Kalau produk agrikultur seperti kedelai misalnya dibanding produsen lain di Amerika Latin seperti Brazil dan sebagainya bagaimana," tanya dia.

Yang pasti sambung politisi PDIP itu, bila mengimpor barang, tentu harga dan kualitas kompetitif.

"Kita harusnya mengimpor produk yang berkualitas tapi harganya juga kompetitif. Sebaliknya tarif 19 persen dampak terhadap industri bagaimana, mana yang paling terdampak, bagaimana UMKM kita yang tentunya lebih mahal disana, apakah ada pengurangan dari sisi demand," kata Adisatrya.

Topik:

Sartono Tarif Impor Partai Demokrat