Pihak Pertamina Tidak Kooperatif Dikonfirmasi Kasus Langkanya LPG dan BBM Subsidi

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 7 Januari 2022 21:51 WIB
Monitorindonesia.com - Awak media mendatangi Kantor Pusat Pertamina di Jakarta untuk konfirmasi dengan Direktur atau Humas Pertamina terkait kelangkaan Gas Subsidi LPG 3 Kg dan BBM Solar di Sumatera Barat, Jumat (7/1/2022). Pihak Humas Pertamina tidak bersedia menerima tamu Wartawan untuk dikonfirmasi terkait persoalan itu. Awak media mencoba menjelaskan tujuan ke Kantor Pertamina kepada security di lobby. Security menyebut harus bersurat via email baru bisa ke humas. Dijelaskan sudah sering bersurat via email, namun tidak kunjung ada jadwal yang dikirimkan untuk ketemu dengan direktur, hanya disuruh menunggu. Kemudian media ini mencoba langsung hubungi nomor call center 135 waktu di lobby, namun pihak humas juga tidak bersedia ditemui dan dikonfirmasi. Mirisnya, media malah disuruh melapor via email. "Silahkan buat surat pelaporan akan kita tindaklanjuti selama 3x24 jam," kata call center yang tidak menyebutkan identitas nama. Awak media menjelaskan bahwa media tugasnya konfirmasi untuk kepentingan pemberitaan bukan untuk membuat laporan. Namun pihak call center itu juga menyebutkan harus ada pelaporan. Untuk diketahui, sebelumnya telah viral pemberitaan terkait kelangkaan LPG Subsidi 3 Kg sehingga harganya melambung tinggi di Sumatera Barat. Konfirmasi media dengan beberapa pangkalan di Sumatera Barat menyebutkan mereka tidak kenal dengan pihak Pertamina, sebab tidak pihak mengawasi atau sosialisasi sampai ke pangakalan. Media ini juga telah konfirmasi kepada Pertamina Padang soal kuota LPG 3 Kg khususnya di Kabupaten Pasaman, namun juga tidak merespons. Disebut-sebut di lapangan, kelangkaan gas subsidi tidak tertutup kemungkinan karena ada penyelundupan atau penyalahgunaan. Selanjutnya terkait BBM Solar Subsidi juga masih menjadi persoalan sebab sangat sering terjadi kelangkaan, bahkan sering dijual kepada konsumen yang tidak berhak. Terkait persoalan ini, bagian humas belum bisa menjelaskan atau menjawab konfirmasi, hingga berita ini ditayangkan.   (Darlin)