Menkominfo ungkap Penyerang Pusat Data Nasional Minta Tebusan Rp 132 Miliar

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 24 Juni 2024 14:36 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi (Foto: MI/Dhanis)
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa pihak yang menyerang Pusat Data Nasional (PDN) dengan virus ransomware meminta tebusan sebesar 8 juta dolar Amerika Serikat.

"Iya menurut tim (meminta) 8 juta dolar AS (Rp 132 miliar dengan kurs Rp 16.500)," kata Budi Arie dijumpai di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/6/2024).

Ia mengatakan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar konferensi pers di Kementerian Kominfo siang hari ini terkait serangan terhadap PDN. Budi Arie mengungkapkan serangan tersebut merupakan virus ransomware jenis baru dari lockbit 3.0.

Sebelumnya pada Kamis (20/6) terjadi gangguan pada Pusat Data Nasional yang berdampak pada beberapa layanan publik. Salah satu layanan yang terdampak adalah keimigrasian. Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Silmy Karim mengatakan sejak Sabtu (22/4) layanan keimigrasian sudah pulih.

Imigrasi memutuskan untuk memindahkan pusat data (data center) 12 jam sejak gangguan teknis di PDN Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) teridentifikasi.[Lin]