Harga Beras Mencekik Leher

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 26 Februari 2024 00:16 WIB
Karikatur - Ilustrasi Harga Beras Mencekik Leher
Karikatur - Ilustrasi Harga Beras Mencekik Leher

Karikatur, Monitorindonesia.com - Harga beras masih mencekik leher. Harganya menjadi Rp18 ribu per kilogram (kg).

Naik tinggi dibandingkan biasanya sekitar Rp14 ribu per kg. 

Ini adalah harga tertinggi sepanjang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kondisi ini terus dikeluhkan masyarakat. 

Jika ada pembiaran dan terus melambung tinggi, maka masyarakat makin sulit memenuhi kebutuhannya.

Salah satu pemilik warteg di Utan Kayu Selatan, Jakarta Timur, Mpok Ati mengaku terkejut dengan kenaikan harga beras tersebut.

 Sebab, sebelumnya harga beras masih normal, baik untuk kualitas rendah maupun premium.

"Sedikit terkejut sih kemarin itu. Nggak ada beras yang harganya dibawah 15 ribu sekilonya. Mahal sih cuman kadang kualitas agak tidak bagus," katanya saat berbincang dengan Monitorindonesia.com, Sabtu (24/2).

"Nggak tahu sebabnya, yang jelas usai pilpres kemarin. Lalu katanya mau normal saat bulan puasa nanti. Tapi kita lihat aja sih," sambungnya.

Harga beras premium naik Rp60 ke Rp16.270 per kg, sementara beras medium naik Rp90 ke Rp14.230 per kg. Sepekan lalu, (15 Februari 2024), harga beras premium masih di Rp15.900 per kg dan beras medium di Rp13.950 per kg. 

Harga tersebut sudah jauh melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional No 7/2023, HET beras berlaku sejak Maret 2023 adalah Rp. 10.900/kg medium, sedangkan beras premium Rp 13.900/kg untuk Zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi. Sementara, HET beras di Zona 2 meliputi Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan dipatok Rp 11.500/kg medium dan beras premium Rp 14.400/kg.

Sementara di zona ke-3 meliputi Maluku dan Papua, HET beras medium sebesar Rp 11.800/kg, dan untuk beras premium sebesar Rp 14.800/kg. (Wan/GEC)

Berita Terkait