Vaksin AstraZeneca Hasilkan Imun yang Kuat 

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 28 Juni 2021 21:43 WIB
Oxford, Monitorindonesia.com - Suntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga Oxford-AstraZeneca menghasilkan respon imun yang kuat. Para ahli mengungkapkan itu, Senin (28/06/2021). Sayangnya belum ada bukti bahwa suntikan dosis ketiga ini harus dilakukan khususnya bagi beberapa negara yang masih kekurangan persediaan vaksin. Penelitian yang dilakukan oleh Oxford University menemukan bahwa dosis ketiga vaksin meningkatkan anti-bodi dan respon im. Sementara dosis kedua bisa ditunda sampai 45 minggu dan juga menyebabkan peningkatan respon imun. Pemerintahan Inggris telah mengatakan bahwa mereka sedang merencanakan kampanye pendorong vaksin di musim semi dengan 3/5 usia dewasa yang telah disuntik vaksin dosis kedua. Andrew Pollard, Direktur Oxfors Vaccine Group, mengatakan bahwa bukti yang menyatakan vaksin berfungsi melawan varian virus saat ini dalam waktu yang berkelanjut. "Kita harus berada di posisi dimana kita bisa mendorong jika kita merasa memerlukannya tetapi kita tidak punya bukti bahwa suntikan vaksin ketiga diperlukan," dia menuturkan kepada para wartawan. "Pada saat ini dengan perlindungan level tinggi di masyarakat Inggris dan tidak ada bukti yang merugikan, memberikan vaksin dosis ketiga di Inggris sementara negara lain tidak menerima vaksin sama sekali merupakan hal yang tidak masuk akal." Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa suntikan yang ditemukan oleh Oxford University dan berlisensi AstraZeneca memiliki kemanjuran yang lebih tinggi ketika dosis kedua diundur 12 minggu daripada hanya empat minggu. Penelitian Senin (28/6/2021) yang diluncurkan dalam sebuah pracetak dengan partisipan 30 orang yang menerima suntikan dosis kedua terlambat dan 90 orang yang menerima dosis ketiga, mereka semua usia di bawah 55 tahun. Ini membantu meredakan vaksin Covid-19 vektor yang viral seperti yang dibuat oleh AstraZeneca dan Johnson & Johnson mungkin kehilangan potensi jika penyuntikan tahunan diperlukan karena resiko tubuh menghasilkan reson imun terhadap vektor tersebur bisa mengantarkan informasi genetik vaksin. (Yohana RJ) Sumber: Reuters

Topik:

vaksin astrazaneca