Anemia

Venny Carasea
Venny Carasea
Diperbarui 18 Januari 2022 19:00 WIB
Monitorindonesia.com - Anemia adalah masalah kesehatan yang terjadi saat jumlah sel darah merah dalam tubuh lebih rendah dibandingkan dengan jumlah normalnya atau tidak berfungsi dengan baik. Anemia atau kurang darah juga bisa terjadi saat hemoglobin yang terkandung dalam sel darah merah tidak mampu mencukupi kebutuhan tubuh, seperti halnya protein kaya zat besi yang memberi warna merah pada darah. Dilansir dari Medical News Today terdapat 3 faktor utama yang menyebabkan anemia, yaitu: Kurangnya produksi sel darah merah. Kehilangan darah yang berlebihan. Hancurnya sel darah merah dengan cepat. Sementara beberapa faktor pendukung lainnya adalah sebagai berikut, Konsumsi obat-obatan tertentu. Adanya eliminasi yang terjadi lebih awal dari biasanya pada sel darah merah yang disebabkan oleh masalah kekebalan tubuh. Memiliki riwayat penyakit kronis, seperti kanker, ginjal, rheumatoid arthritis, atau kolitis ulserativa. Mengidap beberapa bentuk anemia, seperti thalasemia atau anemia sel sabit yang bisa diturunkan. Sedang hamil. Memiliki masalah kesehatan dengan sumsum tulang, seperti limfoma, leukemia, anemia aplastik atau myelodysplasia, dan multiple myeloma. Gejala Gejala kurang darah yang paling umum adalah tubuh cepat merasa lelah dan terlihat pucat serta sering mengeluh kedinginan. Beberapa gejala lainnya yang mungkin terjadi, antara lain: Selalu merasa mudah marah. Sakit kepala. Mengalami masalah sulit berkonsentrasi atau berpikir. Sembelit. Diagnosis Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan darah dan tes lainnya untuk menemukan kondisi maupun jenis anemia yang diidap seseorang. Diagnosis dilakukan dengan cara pemeriksaan darah untuk mengetahui jenis umum dari anemia yang terdiri dari: Kadar zat besi, vitamin B12, asam folat, serta vitamin dan mineral lainnya. Jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin. Jumlah retikulosit. Komplikasi Anemia yang tidak segera mendapatkan penanganan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan otak, jantung, dan organ lain dalam tubuh. Beberapa komplikasi serius lainnya yang dapat terjadi, antara lain: Sulit untuk beraktivitas karena tubuh yang mudah lelah. Mengidap masalah pada jantung, seperti aritmia atau gagal jantung. Masalah pada paru-paru. Komplikasi kehamilan dapat terjadi seperti bayi lahir prematur atau bayi lahir berat rendah. Gangguan tumbuh kembang pada jika anemia menyerang anak atau bayi. Rentan mengidap infeksi. Pengobatan Pengobatan berfokus pada penyebab yang mendasari terjadinya kurang darah. Masalah kesehatan ini sering kali terjadi karena tidak tercukupinya jumlah zat besi, vitamin B12, dan folat. Jadi, sebagian besar cara penangannya berfokus pada konsumsi suplemen. Meski begitu, pada beberapa kondisi, pengidap mungkin membutuhkan injeksi B12 karena tidak mampu diserap dengan baik dari saluran pencernaan. Sementara itu, beberapa pilihan pengobatan lainnya adalah: Transfusi darah. Pemberian obat yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh. Pemberian obat dengan tujuan untuk memperbanyak sel darah dalam tubuh, seperti suntikan eritropoietin. Pencegahan  Pencegahan anemia yang paling utama dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin B12, dan asam folat. Sementara itu, beberapa cara pencegahan lainnya adalah: Memastikan vitamin C yang cukup di dalam tubuh melalui makanan, minuman, atau suplemen. Hal ini agar tubuh dapat menyerap zat besi. Caranya dengan melakukan diet seimbang. Konsumsi suplemen kalsium karena dapat memengaruhi cara tubuh menyerap zat besi. Hindari mengonsumsi minuman berkafein dan minum vitamin C agar tubuh dapat menyerap lebih banyak zat besi dari makanan #Health

Topik:

Anemia Health