Asam Lambung Naik, Kenali Ciri-Cirinya

Venny Carasea
Venny Carasea
Diperbarui 25 Januari 2022 16:30 WIB
Monitorindonesia.com - Asam lambung adalah zat yang secara alami diproduksi perut untuk mencerna makanan, tetapi terkadang diproduksi terlalu banyak yang menyebabkan itu menjadi penyakit. Asam lambung naik atau yang dikenal dengan gastroesophageal reflux disease (GERD) bisa ditandai dengan beberapa gejala. Salah satu gejala yang khas dari kondisi ini adalah munculnya rasa panas pada bagian dada. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, baik orang dewasa maupun anak-anak. Penting untuk mengetahui apa saja penyebab naiknya asam lambung. Sebaiknya jangan sepelekan kondisi nyeri dada yang menyebabkan rasa panas atau heartburn yang muncul setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein tinggi. Penyakit asam lambung nyatanya sering salah diartikan sebagai penyakit gangguan jantung karena gejala utamanya yang hampir sama, yaitu nyeri pada bagian dada. Kondisi ini terjadi karena zat asam dari lambung naik menuju kerongkongan. Hal itu kemudian menyebabkan dinding kerongkongan dan juga mulut mengalami iritasi. Saat hal ini terjadi, maka akan muncul sensasi panas atau terbakar pada dada atau heartburn dan rasa tidak nyaman di perut. Kondisi ini akan semakin lebih terasa setelah pengidap mengonsumsi makanan atau berbaring. Melansir dari American Academy of Allergy Asthma and Immunology, selain heartburn dan asam pada mulut, ada beberapa tanda lain yang menjadi ciri-ciri asam lambung naik, seperti mudah kenyang, lebih sering bersendawa, sakit tenggorokan, mual, muntah, produksi air liur lebih banyak, bau mulut, dan mengalami batuk tanpa dahak. GERD dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan. Hal ini menyebabkan gejala terjadi dalam durasi yang panjang, sering muncul, menyebabkan muntah bercampur darah, nyeri hingga ke rahang, dan disertai dengan kondisi sesak napas. Melemahnya otot bagian kerongkongan nyatanya menjadi salah satu penyebab mengapa seseorang mengalami penyakit GERD. Pada pengidap asam lambung, otot tidak dapat menutup secara rapat sehingga mengakibatkan asam lambung naik kembali menuju kerongkongan. Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko melemahnya otot pada kerongkongan, seperti kondisi obesitas, usia lanjut, kondisi hamil, terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas, alkohol, merokok, bahkan kondisi stres pun dapat menyebabkan otot kerongkongan tidak bekerja secara maksimal. Tidak hanya gaya hidup dan pola makan saja, nyatanya asam lambung naik juga dapat disebabkan oleh adanya beberapa penyakit, seperti gastroparesis, scleroderma, hingga hernia hiatus. Untuk mencegah risiko penyakit ini, terapkan gaya hidup sehat setiap hari. Konsumsi makanan yang tidak memicu sakit pada tenggorokan dan lengkapi asupan nutrisi dengan suplemen tambahan.