Waspada Makanan Berformalin! Ini Ciri-cirinya

Venny Carasea
Venny Carasea
Diperbarui 16 Juni 2022 15:15 WIB
Jakarta, MI - Dapatkah kamu membedakan makanan yang berformalin dan yang tidak? Perdanganan bahan pangan berformalin masih ditemukan beredar di tengah masyarakat. Mayoritas formalin ditemukan dalam produk pangan dengan tujuan sebagai pengawet. Ciri-ciri makanan berformalin Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam formalin terkandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air dan biasanya ditambahkan metanol hingga 15 persen sebagai pengawet. Formalin dikenal luas sebagai bahan pembunuh hama (desinfektan) dan banyak digunakan dalam industri. Formalin digunakan untuk pembunuh kuman seperti pembersih lantai, pembasmi serangga, bahan pembuatan zat pewarna, bahan pembuatan parfum, kosmetik, dam pengeras kuku, hingga pembuatan pupuk urea. Biasanya, formalin dipasarkan dengan nama berbeda-beda seperti formol, morbicid, methanal, formic aldehyde, methyl oxide, formoform, formalith, karsan, trioxane, dan lain-lain. Lantas, bagaimana ciri-ciri produk pangan yang mengandung formalin? Untuk memastikan sebuah makanan ada atau tidaknya kandungan formalin memang dibutuhkan uji laboratorium. Namun, terdapat beberapa ciri produk pangan yag mengandung formalin sebagai berikut: Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet beberapa hari, dan tidak mudah busuk. Mie basah yang awet beberapa hari dan tidak mudah basi dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin. Ayam potong yang berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah busuk. Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya berwarna merah tua bukan merah segar, awet sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk. Sebagai tambahan informasi, formalin dapat membayakan kesehatan dengan efek bersifat akut dan kronik. Akut Efek pada kesehatan manusia langsung terlihat seperti iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual, muntah, rasa terbakar, sakit perut dan pusing. Kronik Efek pada kesehatan manusia terlihat setelah terkena dalam jangka waktu lama dan berulang, seperti iritasi parah, mata berair, gangguan pencernaan, hati, ginjal, pankreas, sistem saraf pusat, menstruasi, dan menyebabkan kanker. Waspadai jika kamu mengalami gejala-gejala di atas. Segera konsultasi pada dokter, untuk mencegah munculnya gejala yang lebih berat.