Empty Sella Syndrome? Suatu Kelainan Langka, Berikut Gejalanya

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 23 Juli 2022 12:00 WIB
Jakarta, MI - Empty Sella Syndrome (ESS) atau sindrom sella kosong adalah kondisi kelainan langka akibat membesarnya sella tursika, yaitu struktur tulang berupa lekukan berbentuk pelana yang melindungi kelenjar pituitari di dasar otak. Kelenjar pituitari alias hipofisis adalah kelenjar yang berperan mengontrol kerja hormon dalam. Pada penderita sindrom sella kosong, ukuran kelenjar pituitari terlihat lebih kecil. Penderita kelainan langka ini biasanya didominasi oleh kaum pria. Empty Sella Syndrome biasanya terjadi karena di dalam tulang tengkorak terdapat celah kecil didasar otak. Seharusnya di dalam otak ada struktur yang melindungi kelenjar pituitari serta mengontrol hormon dalam tubuh seseorang. Struktur kecil di dalam otak itulah yang dinamakan dengan sella tursika. Penumpukan cairan tulang belakang menekan kelenjar pituitari, dehingga sella tursika jadi kosong. Berikut gejala Empty Sella Syndrome : - Sakit kepala - Tekanan darah tinggi - Terdapat rasa tertekan di otak - Impotensi (pada pria) - Kelelahan - Gairah seks rendah - Periode menstruasi tidak teratur (pada wanita) - Infertilitas - Cairan tulang belakang bocor dari hidung - Pembengkakan di mata - Penglihatan kabur.
Berita Terkait