Apakah Makanan Membantu Meningkatkan Mood Kita?

Venny Carasea
Venny Carasea
Diperbarui 9 Mei 2022 09:00 WIB
Jakarta, MI - Kita tahu bahwa makanan adalah pilar mendasar bagi kesehatan kita. Makanan adalah proses di mana kita mengambil dari dunia luar serangkaian zat, yang terkandung dalam makanan, yang merupakan bagian dari diet kita dan diperlukan untuk nutrisi kita, kata Spanish Nutrition Foundation (FEN). Sulit untuk menolak kenikmatan hidangan tertentu. Meskipun selera dibagi berdasarkan lingkungan, dalam daftar itu kami dapat memasukkan: cokelat, pizza, es krim, kue, atau makanan berkalori tinggi lainnya atau makanan yang sarat dengan lemak dan gula bebas. Dalam peringkat itu, makanan seperti salad atau pure sayuran, misalnya, jarang menyelinap masuk. Serial atau film juga berkontribusi pada gambaran ini: jika kita sedih atau kecewa, tidak ada yang lebih baik daripada menenggelamkan kesedihan kita dengan sendok di satu tangan dan sebotol es krim di tangan lainnya. Apakah makanan meningkatkan mood kita? Beberapa penelitian telah menghubungkan suasana hati dan diet. Salah satu penjelasan yang mungkin adalah triptofan, asam amino yang membantu tubuh memproduksi serotonin, hormon peningkat suasana hati. Tapi itu adalah perasaan yang tidak pasti dan sementara, karena akan menghilang seiring waktu. Di sisi lain, ada penelitian yang menunjukkan bahwa asupan buah dan sayuran yang lebih tinggi dikaitkan dengan insiden depresi yang lebih rendah. Dan begitu juga sebaliknya. Penelitian ini menunjukkan hubungan antara konsumsi yang lebih tinggi dari diet pro-inflamasi dan diet Barat dan insiden depresi yang lebih tinggi. Namun, penulis mengakui keterbatasan hasil karena sifat observasional dari bukti dan terbatasnya jumlah penelitian. Untuk alasan ini, mereka menjelaskan perlunya melakukan lebih banyak intervensi dan studi kohort berkualitas tinggi. Meta-analisis lain dari delapan belas studi, yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition, menemukan bahwa asupan buah dan sayuran yang tinggi secara signifikan dikaitkan dengan penurunan risiko depresi. Namun, besarnya asosiasi ini tergantung pada jenis penelitian. Juga ditemukan bahwa setiap peningkatan 100 gram konsumsi buah atau sayuran dikaitkan dengan penurunan 5% risiko depresi. Kelelahan mental atau fisik Makanan adalah sumber energi terbesar seseorang, dan diet sehat dapat membantu memerangi beberapa bahaya yang terkait dengan kelelahan. Studi lain menunjukkan bahwa makanan juga memengaruhi kepribadian dan suasana hati kita. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients, menunjukkan bahwa ada bakteri dan metabolisme berbeda yang terkait dengan setiap sifat kepribadian. Secara khusus, para peneliti menemukan bahwa bakteri dan metabolisme yang terkait dengan metabolisme dikaitkan dengan energi mental atau fisik, sedangkan bakteri yang terkait dengan peradangan dikaitkan dengan kelelahan mental atau fisik.

Topik:

Makanan Health Lifestyle Mood