21 Anggota Pemuda Pancasila Diamankan Usai Unjuk Rasa Berujung Ricuh

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 25 November 2021 21:20 WIB
Monitorindonesia.com - Polda Metro Jaya menangkap 21 orang anggota Pemuda Pancasila (PP) terkait unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR yang berujung ricuh dan menimbulkan korban luka, Kamis (15/11/2021). Dari jumlah tersebut, ada 15 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan karena kedapatan membawa senjata tajam saat melakukan unjuk rasa. "Sudah ditetapkan sebagai tersangka setelah pemeriksaan awal," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan dalam konferensi pers, di Polda Metro Jaya. Sebanyak 15 tersangka ini dijerat dengan Undang-Undang Darurat Nomor 1 Tahun 1959. Sementara enam orang sisanya masih menjalani pemeriksaan, yang salah satunya merupakan terduga pemukul Kabagops Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Dermawan Karosekali. "Untuk pelaku pengeroyokan nanti akan dikenakan Pasal 170 KUHP," lanjutnya. Diberitakan sebelumnya, massa Pemuda Pancasila melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat. Aksi ini sebagai bentuk protes atas pernyataan Wakil Ketua Komisi II DPR, Junimart Girsang terkait pembubaran ormas Pemuda Pancasila. Namun unjuk rasa berujung anarkis dan terjadi aksi pengeroyokan terhadap anggota polantas yang yang menyebabkan korban mengalami luka di bagian kepala. Dalam rekaman video berdurasi 59 detik itu terlihat, AKBP Dermawan turut mengawal jalannya aksi unjuk rasa yang berlangsung di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat. Tiba-tiba saja sejumlah anggota Pemuda Pancasila menghampiri perwira menengah Polri itu. Ia berupaya menghindar sehingga terus dikejar-kejar. Setelah tertangkap, AKBP Dermawan langsung dihujani pukulan bertubi-tubi. Saat dikonfirmasi, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo membenarkan adanya kejadian itu. Berdasarkan pemeriksaan tim dokter RS Polri Kramat Jati, ujar Sambodo, Dermawan menderita luka di bagian kepala, sekujur tubuh dan luka robek pada perut. "Luka hematoma akibat trauma benda tumpul di sekujur tubuhnya, terutama di kepala. Ada juga luka robek di perut dan terjadi penurunan tingkat kesadaran," kata Sambodo di RS Polri Kramat Jati, Jakarta. Belum dapat dipastikan luka robek pada perut tersebut akibat senjata tajam atau bukan karena masih menunggu pemeriksaan tim dokter RS Polri Kramat Jati. Sambodo mengemukakan saat ini kondisi Dermawan stabil dan dalam penanganan medis tim dokter RS Polri Kramat Jati. "Kita masih menunggu hasil visum dari dokter. Namun saat ini kondisinya sudah semakin stabil. Sudah diperiksa dan CT scan," ujar Sambodo.