Ketika Sopanesia Mendongeng di Kolong Jembatan...

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 21 Maret 2022 14:57 WIB
Jakarta, Monitorindonesia.com - Sobat Puan Indonesia (Sopanesia) menggelar kegiatan sosial bersama anak-anak jalanan yang bermukim di area lampu merah Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Minggu (20/3/2022) sore. Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati Hari Dongeng Internasional. Sekretaris Jendral Sopanesia, Butet Tiurma, menjelaskan kegiatan yang dilakukan para relawan Sopanesia ini diantaranya mendongeng, bernyanyi bersama, memberikan bingkisan dan memberikan masker gratis. Pada kegiatan sosial tersebut para relawan membawakan 2 buah cerita dongeng yang sangat terkenal di Indonesia yaitu “Si Kancil dan Buaya” dan cerita tentang “Kisah Danau Toba” paparnya. Ia menjelaskan bahwa metode yang digunakan dalam mendongeng ada 2 cara yaitu dengan wayang atau puppet dan dengan teatrical. Tiurma pun membeberkan, mengapa Sopanesia sangat mengapresisasi hari tersebut karena ia ingin generasi penerus bangsa ini menjadi cerdas. "Karena mendongeng mempunyai manfaat yang sangat baik terutama untuk anak-anak," tuturnya. Menurut Tiurma, mendongeng dapat mengembangkan imajinasi anak. Dunia anak itu sangat penuh dengan imajinasi. "Ketika Anda membacakan dongeng, anak tidak sebatas mendengarkan saja, ia berusaha membangun alam pikirannya dan berfantasi terhadap cerita Oleh karenanya, orang dewasa bertugas melakukan kontrol terhadap imajinasi anak supaya tetap mengarah kepada hal positif, salah satunya dengan cara membacakan dongeng," jelasnya. Mendongeng juga meningkatkan minat baca lho! Salah satu media dongeng yang bisa diterapkan pada anak dengan menggunakan buku cerita. Penggunaan buku ini bisa meningkatkan rasa ingin tahu anak supaya bisa cepat membaca. Pada akhirnya nanti, jika anak sudah terbiasa dengan bacaan yang ada di buku, minat bacanya juga akan bertambah dengan sendirinya. Mendongeng juga dapat mendidik karakter anak. Dongeng sama halnya dengan jenis cerita pada umumnya, memiliki pesan dan amanat yang ingin disampaikan kepada pembaca. Setiap dongeng tentu memiliki ajaran budi pekerti luhur seperti nilai agama, budaya, bahkan kearifan lokal. Ketika dongeng diperdengarkan, seiring waktu akan membentuk kepribadian dan karakter yang luhur pula dari dalam diri anak. "Apakah anak-anak jalanan mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan dongeng dari orang tuanya? Hal tersebut merupakan hal yang paling awal ditanyakan para relawan terhadap anak-anak jalanan, yang tentunya jawabannya sudah bisa kita prediksi yaitu mereka tidak mendapatkan kesempatan itu dikarenakan kondisi ekonomi mereka yang mengharuskan mereka bekerja hingga larut malam," katanya. Oleh sebab itu para relawan Sopanesia mengambil momen tersebut untuk memberikan pengalaman mendengarkan dongeng untuk anak-anak. Pada kesempatan itu, Tiurma menjelaskan kembali bahwa sebelum kegiatan di mulai para relawan juga telah memberikan masker kepada anak-anak untuk dipakai saat kegiatan berlangsung. Merekapun juga membagikan bingkisan berupa snack anak-anak yang dibagikan setelah kegiatan mendongeng dan bernyanyi bersama selesai dan diakhiri dengan foto bersama. Tak lupa Tiurma menghimbau kepada seluruh orang tua untuk meluangkan sedikit waktunya kepada anak meski hanya sekadar menceritakan sebuah dongeng. Karena hal tersebut, kata dia, dapat mempererat tali kasih antara anak dan orang tua serta menumbuhkan imajinasi dan membentuk karakter anak melalui nilai-nilai yang disampaikan.[gor]