Brando Susanto Apresiasi Kegiatan Paguyuban Wihara Pejagalan yang Santuni Anak Yatim dan Lansia

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 27 April 2022 13:49 WIB
Jakarta, MI - Ada hal yang berbeda di bulan suci Ramadhan tahun ini‎ di Jakarta. Sebuah perkumpulan yang anggotanya di dominasi oleh etnis Tionghoa yaitu Paguyuban Wihara Pejagalan Jakarta Utara menggelar Santunan Anak Yatim dan Lansia bersama dengan masyarakat Muslim yang sedang melaksanakan Ibadah Puasa, Selasa, (26/04). Ketua Umum Paguyuban Wihara Pejagalan, Fredy Wei dalam sambutannya mengatakan, santunan Anak Yatim dan Lansia bersama dengan masyarakat Muslim merupakan salah satu program rutin yang rencananya dilakukan setiap tahunnya. Tujuannya, untuk memeriahkan Ramadhan yang merupakan bulan suci umat Muslim serta berbagi kepada siapa saja yang membutuhkan. "‎Dengan tradisi berbagi di bulan Suci Ramadhan yang diadakan oleh Paguyuban Wihara Pejagalan, sebagai wujud kebersamaan antar suku dan umat beragama di Kelurahan Pejagalan dan sangat peduli dengan toleransi beragama. Kami berbagi paket sembako dan memberikan santunan kepada 500 orang Anak Yatim dan Lansia," ucap Fredy. Dalam kesempatan itu, Fredy menyampaikan ucapan terima kasih kepada para donatur yang telah membantu kegiatan Santunan Anak Yatim dan Lansia tersebut. Sekretaris DPC PDI Perjuangan Jakarta Utara, Brando Susanto yang hadir memenuhi undangan dari Panitia mengungkapkan rasa haru dan bangga berada ditengah-tengah warga yang memiliki toleransi yang sangat kuat. "Acara berbagi di Bulan Suci Ramadhan yang diselenggarakan oleh Paguyuban Wihara Pejagalan ini, saya menemukan wajah Indonesia yang sesungguhnya. Dengan acara ini menghapus paradigma yang keliru selama ini, di mana ada sekat-sekat antara suku pribumi dan non pribumi dalam hal ini suku Tionghoa. Jadi kita harapkan, di Jakarta sekat-sekat tersebut tidak ada lagi. Yang ada hidup dalam kebersamaan dan kedamaian," ujar Brando. Sebab, Brando menjelaskan, berpuasa bukan hanya sekadar menahan diri dari makan, minum, dan semua hal yang dapat membatalkannya saja. Namun, berpuasa juga melatih kepekaan terhadap kesulitan orang lain, melatih empati kepada orang yang belum beruntung, apapun suku dan agamanya. Kegiatan ini juga semakin meriah dengan dihadiri oleh Walikota Jakarta Utara, Ali Maulana didampingi oleh Camat Penjaringan Depika Romadi, Lurah Pejagalan Ichsan Firdaosyi, Kapolsek, alim ulama dan para tokoh masyarakat. Dalam sambutannya Walikota Jakarta Utara, Ali Maulana mengapresiasi Paguyuban Wihara Pejagalan yang peduli pada ratusan anak yatim dan lansia di wilayah Kelurahan Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara. "Di situasi pandemic seperti ini saya bersyukur, teman-teman Paguyuban Wihara Pejagalan ini bisa menggelar bakti sosial berbagi sembako dan menyantuni kepada 500 orang Anak Yatim dan Lansia, apalagi ini bulan Ramadhan, pastinya kebutuhan bahan pokok meningkat di kalangan warga sekitar. Tentunya ini sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan para warga yang membutuhkan,” ucap Ali Maulana. Ali Maulana menambahkan, penyelenggaraan kegiatan berbagi seperti ini sangat bermanfaat di bulan yang paling dimuliakan. "Jika kita mau beramal saleh di dalamnya, tentu akan memperoleh ganjaran yang berlipat, terlebih saat ini di masa pandemi, dan terlebih lagi di tengah keberagaman suku dan agama di wilayah ini," tutupnya. (La Aswan)

Topik:

Anak Yatim
Berita Terkait