Polisi Selidiki Motif Penikaman Sopir Bus TransJakarta

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 23 November 2022 16:09 WIB
Jakarta, MI - Polsek Ciracas masih menyelidiki motif penikaman, yang menewaskan seorang sopir bus TransJakarta bernama Randi Pramono (30) di Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur. Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara diketahui telepon milik korban hilang. Diduga ponsel itu dibawa kabur oleh pelaku penusukan. Jupriono mengatakan pihaknya bakal memeriksa teman dekat hingga keluarga korban. "Kami mencari orang-orang dekatnya dia yang mungkin beberapa waktu sebelum kejadian ada pernah cerita bahwa dia ada masalah atau apa gitu, termasuk keluarganya," kata Jupriono, Rabu (23/11). Sementara itu, Jupriono mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan, untuk mendalami motif penikaman tersebut. "Kami masih melakukan penyelidikan apakah ini memang motivasinya hanya sebatas ingin mengambil handphonenya atau ada masalah pribadi. Ini masih kami telusuri," pungkasnya. Sebelumnya, seorang sopir bus TransJakarta bernama Randi Pramono (30) tewas ditikam di Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (22/11) malam. Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono mengatakan, peristiwa penusukan itu terjadi pada Selasa pukul 23.30 WIB. Jupriono mengatakan menurut keterangan dua orang saksi, korban sempat terlibat cekcok dengan pengendara sepeda motor. "Dari keterangan saksi yang melihat tidak ada keributan, hanya obrolan biasa saja. Nggak lama obrolannya meningkat agak kencang," kata Jupriono, Rabu (23/11). Korban dan pengendara motor yang belum diketahui identitasnya itu kemudian terlibat perkelahian. "Sekira 10 menit ada satu orang lagi datang ke TKP, dan tak lama kemudian korban sudah tergeletak dengan luka tusuk di dada sebelah kanan," ujar Jupriono. Jupriono mengatakan jasad korban langsung dievakuasi ke Instalasi Forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan visum. Polisi juga mengamankan sepeda motor milik korban yang ditemukan di lokasi. Lebih lanjut, Jupriono mengatakan saat ini pihaknya masih memburu pelaku.