Eks Dirut Pasar Jaya-Koordinator Wartawan Balaikota Susun Press Release Dugaan Korupsi Bansos Rp 2,85 Triliun!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 16 Januari 2023 14:08 WIB
Jakarta, MI - Pegiat media sosial, Rudi Valinka, yang membongkar dugaan korupsi Bansos DKI Jakarta era Anies Baswedan yang saat ini capres pilihan Partai Nasional Demokrat (NasDem) kembali berkicau di Twitter terkait kasus tersebut. Melalui akun Twitter pribadinya, @kurawa, Rudi Valinka menuliskan, bahwa eks Dirut Pasar Jaya sedang menyusun jawaban terkait kasus tersebut bersama koordinator Wartawan Balaikota DKI Jakarta, pada hari Sabtu (14/1) kemarin di Victoria Cafe Plaza Senayan, Jakarta Pusat. "Hasil pengamatan K-Drone: Pada hari Sabtu tgl 14 januari 2023 bertempat di Victoria Cafe Plaza Senayan diadakan meeting eks Dirut Pasar Jaya dengan koordinator Wartawan Balaikota utk menyusun press release jawaban terkait Beras Busuk milik DKI, Releasenya sdh gue pegang neh," kata Rudi seperti dikutip Monitor Indonesia, Senin (16/1). Dalam cuitannya itu, Rudi juga menyertakan hasil jawaban yang sudah jadi dalam bentuk sebuah rilis. "Sebentar lagi di media2 isi berita tanggapan Pasar Jaya akan spt ini. Ini rilis yang sdh dibuatkan pada hari sabtu kmrn 🤣. Kalo sdh dibocorkan apa akan tetap nekat? Yah wassalam," tambah Rudi. Atas cuitannya itu, warganet berbondong-bondong ikut mengomentari. "Kebenaran hanya milik Allah. Kl mmg benar mrk berkomplot: Mudah mudahan semua yg terlibat akan dihukum seberat-beratnya nanti, baik otak, pelaku, & pendukungnya. Silakan berfantasi pengacaramu tangkas bersilat lidah saat hisab nanti. Butir demi butir akan dipertanggungjawabkan," komentar @imanismo. "Sadis emang kelakuan begini. Msh bnyk orang kelaparan yg sengaja tdk diberikan," komentar @rman46. "bro tetap hati2...kasus besar ni yg mencuat, jadi ingat RJ lino. tetap semangat...n jaga kesehatan," komentar @sarmansdbtar. "Mantab betul intelijennya 😃 Kawal terus, pantau terus. @KPK_RI budeg!," komentar @tjahkenebae. "Anggaran DKI selama 5 tahun ratusan trilyun dipegang orang yang salah apa jadinya bila nanti ke tingkat nasional," komentar @syfira2010. "Mau tanya aja: koq bisa ada sisa sebanyak itu? Kenapa gak dibagikan dalam distribusi yang 10 juta lebih itu? Untuk apa disisakan, padahal laporan udah distribusi 100%? Dan itu paket bansos April - Desember 2020, koq sisa nya baru mulai mau dilelang di akhir 2022?," komentar @biruwp. Sebelumnya, beredar kabar di dunia maya mengenai dugaan korupsi dana bansos DKI Jakarta tahun 2020. Dugaan tersebut bermula dari akun Twitter @kurawa pada 9 Januari 2023 mengunggah cuitan berkaitan dugaan korupsi dana bansos Covid-19 tersebut. Dalam cuitan tersebut, akun @kurawa juga menyebut kerugian negara dari korupsi tersebut diperkirakan mencapai Rp. 2,85 triliun. Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta Premi Lasari masih menunggu hasil pendalaman soal penyaluran paket bantuan sosial tahun anggaran 2020. Kasus dugaan korupsi bansos DKI ini berawal dari penemuan tumpukan beras rusak di gudang Pulogadung yang diduga berasal dari paket bansos. “Intinya, memang kami pernah berkontrak dengan Perumda Pasar Jaya. Kontrak berakhir 31 Desember 2020. Kita tunggu, ya itu barang siapa,” kata Premi di Agro Eduwisata Ragunan, Jakarta Selatan, Jum'at (13/1). Dinsos DKI telah menjalankan pemeriksaan pada 2021 dan 2022 soal penyaluran bansos tersebut, bahkan laporan pertanggungjawaban sudah rampung dan diperiksa. “Saya juga sudah pernah menjelaskannya di KPK. (Pengawasan penyaluran bansos), ya ada KPK, BPK, Inspektorat, laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) 2021,” ujarnya. Premi menegaskan siap dimintai keterangan lebih lanjut oleh pihak terkait jika memang dibutuhkan. “Sebagai perangkat daerah, kita harus memberikan keterangan sebaik-baiknya,” ucap Premi. (MI/An)