Pedagang Gelap di Pasar Induk Kramat Jati Bikin Resah, PD Pasar Jaya Dimana?

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 19 Januari 2023 18:37 WIB
Jakarta, MI - Perumda Pasar (PD) Jaya akan merenovasi Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, dalam waktu dekat ini. Untuk itu, para pedagang diwajibkan mendaftar ulang nomor izin hak pakai kios seperti semula. Nomor kios para pedagang ini dapat diperpanjang setiap 20 tahun, meski sudah puluhan tahun berdagang di Pasar Induk tersebut. Harga lahan kios dipatok 30 juta per meter. Sedangkan per nomor kiosnya 3x3 di satu nomor. "Jika ada dua puluh (20) tahun suratnya, masing-masing pedagang harus mengeluar kan uangnya lagi sekitar 270 per nomor," kata salah satu pedagang, Maryoto saat ditemui Monitor Indonesia, di los eceran Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur, Kamis (19/1). Maryoto mengakui, saat ini Pasar tersebut tampak sepi, dipengaruhi oleh tempat parkir yang kini dijadikan sebagai tempat pedagang eceran yang diketahui tanpa legalitas dari pihak Pasar Kramat Jati. Kabarnya, ada pedagang gelap yang di koordinir oleh Organisasi Masyarakat (Ormas) yang bekerja sama dengan oknum PD Pasar Jaya Pasar induk Kramat Jati. "Mereka (Pedagang Gelap) tidak bayar lapak dan pajak resmi, namun setornya kepada ormas tersebut," ungkap Maryoto. Akibatnya, lanjut Maryoto, para pembeli yang biasanya belanja di Pasar Induk Kramat Jati ini beralih ke Pasar Induk Cibitung. "Tentunya, ini dapat membuat pedagang resah, los gedung bangunan pasar induk akan direnovasi, pedagang diberatkan lagi dengan masalah membayar kiosnya seperti membayar kembali seperti yang baru dengan harga cukup tinggi," keluhnya. Membayar pernomor kiosnya dengan harga puluhan juta ini, membuat pusing para pedagang. Apalagi, tambah Maryoto, dengan keberadaan pedagang gelap itu. "Untuk bayar kios dari mana kami dapatkan uang puluhan juga, dimana otak mereka," cetusnya. Monitor Indonesia telah berusaha mengkonfirmasi terkait keresahan para pedagang ini ke PD Pasar Jaya, namun tidak diberikan jalan oleh petugas keamanan dengan alasan Mardiato tidak ada ditempat. (Albert)