Kurangi Potensi Banjir Jakarta, Pembangunan Embung Pekayon Pasar Rebo Dikebut

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 22 Agustus 2023 13:43 WIB
Jakarta, MI - Pemerintah provinsi DKI Jakarta tak henti hentinya berupaya memperkecil potensi banjir ibukota Jakarta. Beragam cara dilakukan guna meminimalisir penyakit kronis banjir yang selalu menghantui warga Jakarta. Salah satunya dengan membangun embung (Kantong Air). Pembangunan Embung ini menjadi salah satu solusi untuk menampung debit air dari hulu ke hilir pantai Utara Jakarta melalui sungai sungai yang terkoneksi dengan waduk dan juga Embung.yang tersebar diseluruh Ibukota. Tahun ini pemprov DKI Jakarta membangun Embung di Pasar Rebo tepatnya di Pekayon Jakarta Timur. Embung ini diproyeksikan bisa menampung air 41.090 M3 dari sebelumnya 28.930 M3. Diketahui luas Embung ini 1,6 Ha sedangkan luas badan air 1,4 Ha. Embung Pekayon ini terhubung dengan lima (5) saluran inlet yang mensuplay air ke Embung dan satu Outlet pintu air menuju saluran PHB Gongseng. Perpaduan antara kondisi geografis yang rendah dan dialiri oleh banyak sungai, serta kian rusaknya lingkungan hidup akibat tekanan pertumbuhan penduduk, menyebabkan Jakarta kian lama kian rentan terhadap ancaman bencana banjir. Dalam upaya pengendalian banjir, beberapa program telah dicanangkan oleh pemerintah. Dalam hal ini telah membangun sarana dan prasarana pengendali banjir diantaranya yaitu waduk. Fungsi utama waduk sebagai pengendali banjir adalah menahan aliran besar dari banjir masuk (inflow) dan dilepaskan (outflow) dengan debit air yang lebih rendah sehingga tidak terjadi banjir pada hilir sungai. Pentingnya peranan waduk dalam pengendalian banjir menjadi dasar Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Administrasi Jakarta Timur menganggarkan kegiatan Perencanaan Pembangunan waduk tahun tahun 2023. Pembangunan yang sudah dimulai sejak 31 Juli 2023 lalu dengan jangka waktu 135 hari kedepan diharapkan selesai dikerjakan kontraktor PT Sarana Anugerah Perdana tanpa kendala berarti. Wawan Setiawan, Kasudin Tata Air Jakarta Timur didampingi Rizky Bagas menerangkan pembangunan Embung ini adalah pilihan tepat dihulu Jakarta. Posisinya yang cukup strategis sebagai kantong air akan ditata sedemikian rupa. Selain fungsi resapan dan penampungan air sebelum dialirkan secara teratur ke hilir, kawasan ini juga akan dibangun menjadi kawasan wisata lokal buat penduduk. "Biayanya tidak besar, hanya kisaran Rp 8 miliar. Mari kita sama sama awasi dan koreksi. Sebab program ini kebutuhan bersama", terang Wawan kepada Monitorindonesia.com Selasa (22/8). Saya juga sudah tegaskan ke konsultan pengawas, agar memiliki komitmen bersama membangun ini dengan sebaik baiknya," tambah Wawan. (Sabam)