In House Training Guru: Pembekalan untuk Mengajar Siswa

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 26 Desember 2023 22:32 WIB
Para guru SMP Sumbangsih, Jakarta Selatan berfoto bersama narasumber Aris Setiawan (duduk berbaju batik) (Foto: Istimewa)
Para guru SMP Sumbangsih, Jakarta Selatan berfoto bersama narasumber Aris Setiawan (duduk berbaju batik) (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Guru sering dikatakan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, atau "digugu dan ditiru" (sebagai panutan yang harus ditiru) oleh para muridnya.

Pada tanggal 18 sampai 19 Desember 2023, bertepatan dengan masa liburan semester ganjil, para guru SMP Sumbangsih, Jalan Ampera Raya nomor 3-4, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, bekerja sama dengan penerbit buku Erlangga dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat, mengadakan In House Training (IHT) di aula sekolah. 

Materinya diantaranya adalah tentang ide-ide kreatif mengajar asyik namun edukatif untuk pembelajaran di zaman sekarang (zaman now) dengan narasumber Aris Setiawan.

Hal ini sangatlah penting, misalnya manakala ada suatu mata pelajaran yang dianggap menakutkan atau dianggap menghantui oleh siswa seperti matematika misalnya. Kalau gurunya bisa membawakannya menarik bagi siswa, tentu saja siswa bisa saja senang mengikutinya dan mengerjakannya.

Tentu ini perlu strategi, trik, dari guru yang bersangkutan agar tidak hanya teks book saja, melainkan bagaimana cara mengajar yang menarik. 

"Memang saya setuju, guru mata pelajaran apa pun, harus mempunyai strategi mengajar yang menarik bagi siswa, agar siswa tidak bosan atau boring, tetapi sebaliknya, siswa senang mengikutinya," kata Tuti (bukan nama sebenarnya).

Materi kedua yaitu tentang pencegahan dan penanggulangan narkoba yang dipaparkan oleh Eva Fitri Yuanita dari BNN Pusat.  Dalam paparannya, Eva berharap agar tidak ada siswa yang memakai apalagi atau terlibat jual beli narkoba di dalam sekolahan. 

"Hal ini akan mencelakakan siswa yang bersangkutan bahkan juga kawan-kawannya yang terlibat dalam jaringan," katanya.

Sementara itu, seorang guru, Joko (bukan nama sebenarnya) mengungkapkan bahwa selama ini belum ada siswa yang terlibat penggunaan narkoba dan sejenisnya.

Namun, kata Joko, para guru tetap mengingatkan akan bahaya narkoba bagi siswa yang menggunakannya. "Kalau sampai hal ini terjadi, bisa saja anak tersebut terancam dikeluarkan dari sekolah," tegasnya.

Aris Setiawan, sebagai kepsek SMP Sumbangsih, Jakarta Selatan, merasa kegiatan ini selain membangun sinergitas para guru. Bahkan, juga bisa sebagai persiapan mengumpulkan peluru atau bahan untuk persiapan mengajar di semester genap usai libur panjang semester ganjil tahun ajaran 2023/2024. (Gatot Eko Cahyono)