"Sanlat" SMK Multimedia Sumbangsih: Memperkuat Iman dan Menyempurnakan Ibadah

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 4 April 2024 09:28 WIB
Sholat bersama yang diimami oleh Toto Subroto (guru bahasa Indonesia). (Foto: MI/Gatot Eko Cahyono)
Sholat bersama yang diimami oleh Toto Subroto (guru bahasa Indonesia). (Foto: MI/Gatot Eko Cahyono)

Jakarta, MI - Seperti setiap tahun sebelumnya pada bulan puasa, manajemen SMK Multimedia Sumbangsih Jakarta, selalu menyelenggarakan "sanlat" (pesantren kilat) bagi seluruh siswa dan diikuti juga  segenap civitas karyawan dan guru. 

Acara "sanlat" diadakan selama dua hari, 2-3 April 2024 di aula sekolah tersebut. Acara dibuka oleh kepsek SMK Sumbangsih Jakarta, Akhmad Nidom, kemudian diisi pembicara dari internal yaitu Deni guru mapel agama Islam di SMP Sumbangsih, dan Halim kepsek SMA Sumbangsih. Tema yg dibicarakan menyangkut masalah moralitas dan spriritual.

Selain itu, untuk menyeimbangkan ibadah puasa juga diadakan kegiatan sosial membagikan takjil kepada masyarakat yang sedang lewat di jl Ampera Raya, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, yang dikoordinir dan dikerjakan oleh para siswa anggota OSIS, dengan jumlah takjil sekitar 200 bungkus lebih .

Hari kedua, 3 April 2024 diisi ceramah dari luar sekolah, yaitu KH Rosidi Djaelani K. , dengan inti yang dibicarakan adalah ilmu itu penting untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah kita usahakan harus rajin "ngaji".

Menurut ketua panitia "sanlat", Sartika Chandra K Spd. mengatakan: " Tema "sanlat" "Memperkuat Iman dan Menyempurnakan Ibadah", maka siswa diharapkan dapat menyempurnakan ibadahnya di bulan Ramadhan ini dengan kegiatan-kegiatan agama yang dilaksanakan dalam "sanlat" ini. Contohnya dengan tadarus, sholat dhuhur bersama, dan juga materi agama ".

Sementara itu salah satu siswa, Danish (kelas XI Animasi) mengatakan kemanfaatan dari acara tersebut bahwa:" Dengan ikut acara "sanlat" mendapatkan pencerahan spiritual dari para penceramah ". Acara berlangsung sangat khidmat dan di akhir acara ditutup dengan buka puasa bersama.

Untuk para siswa yang non muslim, juga diadakan kelas pendalaman iman yang dipandu oleh Budi Santoso (guru agama Kristen) , dengan tema materi tentang hukum rohani, yaitu hukum yang mengatur antara manusia, alam semesta dan Tuhan. (Gatot Eko Cahyono)