Empat Pelaku Begal Casis Bintara Polisi Ditangkap, Nama Para Tersangka Samaran Menyulitkan Penyidik

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 22 Mei 2024 18:47 WIB
Tampang komplotan begal calon siswa (casis) bintara Polri bernama Satrio Mukti Raharjo (18) saat dihadirkan ketika sesi jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Rabu (22/5/2024).
Tampang komplotan begal calon siswa (casis) bintara Polri bernama Satrio Mukti Raharjo (18) saat dihadirkan ketika sesi jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Rabu (22/5/2024).

Jakarta, MI - Empat tersangka  pelaku begal terhadap calon siswa (casis) Bintara Polisi berhasil ditangkap. Nama mereka pakai samaran sehingga menyulitkan bagi penyidik untuk menangkap.

Tampang wajah para pelaku begal yakni Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil cukup menyeramkan. Mereka sudah lama berprofesi sebagai pelaku kejahatan dengan kekerasan (Jatanras). 

Komplotan begal yang mambacok korban calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo, 18, hingga satu jari kelingkingnya hampir putus. Lima tersangka pelaku kasus pembegalan casis Bintara Polri itu kejadiannya pada Rabu (22/5/2024) jam 16.42 WIB.

Namun hanya empat dari lima tersangka dihadirkan di Mapolda Metro Jaya Jakarta saat sesi jumpa pers.

Menurut penyidik dari Kepolisian menyebutkan, empat tersangka itu yakni AY alias Madun, MS alias Conde, C alias Buluk, dan W alias Kerdil punya tugas masing-masing dalam operasional pembegalan itu. 

Contohnya, ungkap Polisi, Madun dan Conde merupakan pelaku begal yang bertugas sebagai joki. Lalu, Buluk adalah makelar yang menjual motor korban. Sedangkan Kerdil adalah penadah atau pihak yang membeli motor milik Satrio.

Saat dihadirkan di depan awak media hari inj sekitar pukul 14.00 WIB, keempatnya mengenakan baju tahanan berwarna oranye bertuliskan Tahanan Polda Metro Jaya. 

Di hadapan Polisi dan para wartawan terlihat keempat tersangka hanya berdiri dengan kepala menunduk. Tatapan mereka tertuju ke tembok salah satu sisi Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Saat ditanya awak mass media, tidak sepatah kata pun yang dijawab keempat tersangka. Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil. Mereka memilih diam.

Diberitakan sebelumnya, Satrio menjadi korban begal di Jalan Arjuna Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (11/5/2024). 

Saat itu, dia hendak menghadiri psikotes calon bintara Polisi di SMK Media Informatika, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

"Jadwal tes jam 05.00 WIB, saya berangkat pukul 04.00 WIB," papar Satrio.

Satrio bertemu dengan tiga pelaku begal dari arah Tanjung Duren. "Pelaku satu motor tapi berbonceng tiga. Saya enggak lihat kalau bawa sajam (senjata tajam)," urai Satrio.

Dia pun melawan tiga orang pelaku. Satu dari pelaku tumbang saat berduel dengan Satrio. Namun, pada akhirnya, motor dan ponsel milik Satrio berhasil dirampas. Satrio juga mengalami luka bacok atas insiden ini.

Empat hari berselang, polisi berhasil menangkap tiga pelaku begal, satu penjual, dan satu penadah. Ketika ditangkap, tiga pelaku begal disebut memberikan perlawanan, sehingga dilakukan tindakan tegas oleh aparat.

Satu pelaku berinisial PN alias Ebol ditembak di bagian dada dan dinyatakan meninggal dunia kemudian. Sementara, Madun dan Conde ditembak di bagian kaki. (Sar)