Polisi Masih Kejar Pelaku Penikaman Imam Mushalla di Jakbar

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 22 Mei 2024 17:24 WIB
Imam mushalla berinisial MS (71) yang tewas akibat penikaman di Pesing Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.(Foto: Antara)
Imam mushalla berinisial MS (71) yang tewas akibat penikaman di Pesing Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.(Foto: Antara)

Jakarta, MI - Polisi masih memburu pelaku penikaman terhadap imam mushalla berinisial MS (71) di Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada kamis (16/5/2024).

"Udah, anggota sudah di lapangan. Tim gabungan Polda, Polres, Polda sudah memburunya, sampai ke kampung-kampung di Serang, semua dicari, tapi belum ditemukan," ujar Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol Sutrisno saat dihubungi di Jakarta, Rabu (22/5/2024).

Sutrisno memastikan akan menginformasikan jika pelaku sudah ditemukan. "Kalau ada, pasti akan dikabari. Tim sudah cek CCTV Bali Tower, CCTV Kominfo, TransJakarta di lokasi, masih dicari. Kalau udah ada, pasti dikabari," ujar Sutrisno.

Hingga kini, kepolisian telah memeriksa lebih dari 10 saksi terkait kasus penikaman yang menyebabkan korban AS tewas di rumah sakit tersebut. "Sekarang saksi sudah 10 lebih kita periksa," ucap Sutrisno.

Adapun hingga kini identitas pelaku belum terkuak oleh kepolisian. "Belumlah, kalau udah dapat pasti sudah ketangkap. Pokoknya nanti akan dikabari, kalau udah kita tangkap," kata Sutrisno.

Sebelumnya, seorang saksi di lokasi, Supriyadi menyebut bahwa penikaman terjadi tempat wudhu Mushalla Uswatun Hasanah. "Pas waktu azan subuh , kita langsung naik ke atas tuh (lantai atas mushalla). Saya lagi sholat sunnah dua rakaat, tak lama pak ustad teriak dua kali "maling, maling". Enggak lama jamaah pada turun (menuju tempat wudhu) lihat korban udah berdarah," kata Supriyadi, Kamis (16/5).

Supriyadi mengatakan bahwa korban ditusuk pada punggung bagian kanan. "Katanya ditusuk di belakang. Tapi kejadian persisnya, saya tak lihat karena di tempat wudhu, gelap. Kita kan sholat di atas. Jadi, kita tak ada yang tahu. Tahunya pas korban udah berdarah," katanya. (AM)