Harga CPO Ambles! Turun Hampir 5 Persen dalam Sepekan

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 1 November 2025 5 jam yang lalu
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) bergerak turun pada perdagangan Jumat (31/10/2025). Pelemahan tersebut membuat harga CPO mencatat penurunan sepanjang pekan, dipicu oleh tekanan dari pergerakan harga minyak sawit di pasar Dalian.

Kontrak acuan CPO untuk pengiriman Januari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup melemah 1,29 persen ke level MYR 4.205 per ton. Sepanjang pekan, harga CPO tercatat merosot hingga 4,89 persen.

Sementara untuk kinerja bulanan, kontrak tersebut turun 4,15 persen selama Oktober. Dengan ini, harga CPO menurun selama dua bulan berturut-turut.

“Pergerakan harga pada Jumat mengikuti pelemahan minyak sawit di Dalian,” kata seorang trader berbasis di Kuala Lumpur, dikutip Reuters.

Kontrak minyak kedelai teraktif di Dalian turun 0,32 persen, sementara kontrak minyak sawitnya melemah 0,95 persen. Di Chicago Board of Trade, harga minyak kedelai justru naik tipis 0,22 persen.

Harga minyak sawit cenderung mengikuti pergerakan minyak nabati pesaingnya karena bersaing dalam pasar minyak nabati global.

Melansir dari Reuters, pemerintah Indonesia menetapkan harga acuan CPO untuk November sebesar USD 963,75 per ton, naik tipis dari USD 63,61 per ton pada Oktober.

Futures kedelai AS mencapai level tertinggi dalam 15 bulan pada Kamis, setelah pejabat AS menyebut China—sebagai importir utama—sepakat membeli puluhan juta ton hasil pertanian Amerika dalam beberapa tahun mendatang sebagai bagian dari gencatan dagang.

Namun, pasar masih dibayangi tekanan dari melemahnya kinerja ekspor pada Oktober dan perkiraan permintaan global yang akan turun menjelang musim dingin, ketika konsumsi di negara-negara pengimpor biasanya menurun.

Tekanan tambahan datang dari rilis data PMI resmi China yang menunjukkan kehilangan momentum ekonomi pada Oktober.

Di sisi lain, kesepakatan gencatan dagang sementara antara AS dan China belum mampu mengangkat optimisme pasar, karena dinilai lebih sebagai langkah taktis jangka pendek daripada solusi yang menghasilkan terobosan nyata.

Topik:

minyak-sawit-mentah harga-cpo