Harga CPO Tergelincir Empat Pekan Beruntun

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 9 November 2025 14:15 WIB
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kembali terkoreksi pada perdagangan Jumat (7/11/2025), seiring kekhawatiran pasar terhadap meningkatnya stok akhir Oktober dan tekanan dari melemahnya harga minyak mentah global.

Kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Januari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup turun 0,94 persen ke level MYR 4.110 per ton.

Dengan penurunan tersebut, CPO mencatat pelemahan selama empat pekan berturut-turut, terkoreksi total sekitar 2,26 persen sepanjang pekan ini. Pelaku pasar cenderung mengambil posisi hati-hati, mengantisipasi potensi kenaikan produksi pada beberapa minggu mendatang.

“Tekanan pada harga minyak sawit masih berlanjut akibat ekspektasi kenaikan stok akhir, penurunan harga minyak mentah, serta menurunnya daya saing biodiesel,” kata Direktur The Farm Trade, firma konsultasi dan perdagangan yang berbasis di Kuala Lumpur, Sandeep Singh, dikutip Reuters.

Singh menjelaskan bahwa dengan posisi harga minyak sawit yang kini berada pada diskon terhadap minyak kedelai dan level support teknikal di sekitar MYR4.080, peluang pembelian mulai terbuka di kisaran tersebut.

Di sisi lain, stok minyak sawit Malaysia diperkirakan naik ke level tertinggi dalam dua tahun pada Oktober. Kenaikan ini didorong oleh lonjakan produksi yang mencapai level terkuat dalam tujuh tahun terakhir, sementara permintaan ekspor belum mampu mengimbangi peningkatan pasokan. Persediaan diproyeksikan bertambah sekitar 3,5 persen menjadi 2,44 juta ton metrik, tertinggi sejak Oktober 2023.

Data resmi dari Malaysian Palm Oil Board (MPOB) dijadwalkan diumumkan pada 10 November.

Harga minyak mentah sedikit menguat pada Jumat setelah melemah selama tiga hari berturut-turut akibat kekhawatiran kelebihan pasokan dan melemahnya permintaan di Amerika Serikat (AS). Meski demikian, harga minyak mentah tetap menuju penurunan mingguan kedua.

Pelemahan harga minyak mentah tersebut turut mengurangi daya tarik minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel.

Di Bursa Dalian, kontrak minyak kedelai yang paling banyak diperdagangkan turun 0,42 persen, sementara kontrak minyak sawit terkoreksi 0,21 persen. Adapun harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade juga melemah sekitar 0,34 persen.

Pergerakan harga minyak sawit umumnya mengikuti tren minyak nabati lainnya, mengingat komoditas tersebut saling bersaing di pasar global.

Topik:

minyak-sawit-mentah harga-cpo