Harga CPO Melonjak Dua Pekan Beruntun

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 11 Oktober 2025 5 jam yang lalu
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Harga minyak sawit mentah (CPO) melanjutkan tren kenaikan mingguan untuk pekan kedua berturut-turut hingga penutupan perdagangan Jumat (10/10/2025). Meski sempat ditekan oleh lonjakan stok di Malaysia, sentimen positif datang dari rencana perluasan program biodiesel Indonesia yang memberi dukungan terhadap pasar.

Kontrak acuan CPO untuk pengiriman Desember di Bursa Derivatif Malaysia (BMD) ditutup melemah 1,04 persen ke posisi MYR4.546 per ton. Namun secara mingguan, harga masih mencatat kenaikan 2,34 persen.

Trader dari Iceberg X Sdn Bhd, David Ng, menilai laporan terbaru Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) bersifat negatif karena menunjukkan stok lebih tinggi dari perkiraan pelaku pasar. 

Mengutip Reuters, stok minyak sawit Malaysia naik tak terduga untuk bulan ketujuh berturut-turut pada September dan mencapai level tertinggi dalam hampir dua tahun.

Kenaikan ini dipicu oleh impor yang lebih tinggi di tengah lemahnya permintaan domestik, meski produksi sedikit menurun, menurut data otoritas industri.

Namun, menurut David, rencana Indonesia untuk menerapkan program biodiesel B50 menjadi faktor penopang harga CPO.

Pada Kamis, Indonesia mengumumkan akan melaksanakan program biodiesel B50 pada paruh kedua 2026. Rencana ini dapat menghilangkan kebutuhan negara tersebut untuk mengimpor solar pada tahun depan.

Indonesia menyatakan membutuhkan tambahan 5,3 juta ton minyak sawit mentah untuk menjalankan program biodiesel B50 wajib pada 2026.

Stok minyak sawit pada akhir September tercatat naik 7,2 persen dibanding bulan sebelumnya menjadi 2,36 juta ton metrik, angka tertinggi dalam hampir dua tahun terakhir. Di sisi lain, ekspor juga mengalami peningkatan sebesar 7,69 persen menjadi 1,43 juta ton.

Sementara itu, permintaan dari India, sebagai konsumen minyak sawit terbesar di dunia, diperkirakan melemah pada Oktober, turun di bawah 600.000 seiring puncak musim belanja festival, setelah anjlok hampir 16 persen pada September.

Selain itu, pelemahan harga minyak mentah global dan berlanjutnya penutupan pemerintahan Amerika Serikat (AS) selama sembilan hari turut menekan sentimen pasar.

Adapun produksi minyak sawit pada September tercatat turun 0,73 persen menjadi 1,84 juta ton, menandai penurunan pertama dalam tiga bulan terakhir, menurut data industri.

Topik:

minyak-sawit-mentah harga-cpo