TPA Cipayung Overload, Sopir Pengangkut Bingung Sampah Bau Dibuang Kemana

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 9 Agustus 2024 3 jam yang lalu
TPA Cipayung "Overload" sopir pengangkut bingung sampah bau dibuang kemana (Foto: Istimewa)
TPA Cipayung "Overload" sopir pengangkut bingung sampah bau dibuang kemana (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Melihat kemacetan lalu lintas ditambah bau busuk dari sampah yang menggunung di atas truk pengangkut sampah di kawasan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipayung Depok, sungguh "amburadul" pengelolaan sampahnya. Apalagi sejak beberapa tahun lalu pun sudah kelebihan kapasitas atau "over capacity". 

Melihat fakta dan kenyataan  kondisi ini menjadi pemandangan buruk bagi warga sekitar maupun yang melintas di lokasi semua bingung ingin menyalahkan siapa dan solusinya apa?

"TPA yang sudah overload gini juga warga kan sudah tahu, mau salahkan siapa? Pemerintah daerah? Dari yang saya lihat, mereka (pemerintah-Red) kelihatan sudah upaya juga sebenarnya," kata Julianto, 42, sopir truk angkutan sampah saat ditemui di TPA Cipayung, Jumat (9/8/2024).

Menurut dia, volume sampah di Kota Depok kian bertambah sepanjang tahun ini. "Dari perkawinan lalu menghasilkan kelahiran. Ya dari situ, warga Depok terus bertambah. Jadi sudah enggak heran kalau sampah makin menggunung," ungkap Julianto, sambil menambahkan, akibat gunungan sampah jadi longsor. Sebenarnya TPA Cipayung Depok sudah tutup dua hari terakhir.

Apalagi, sekarang masalah keterbatasan lahan dan kekurangan alat berat di TPA Cipayung, juga menjadi kendala besar proses pengelolaan sampah. Sehingga, antrean truk sampah yang mengular bukan lagi pemandangan aneh bagi warga sekitar TPA dan bagi yang melintas pada kawasan itu. 

"Ya soalnya di TPA juga alatnya masih kurang untuk mengurusi soal sampah yang semakin banyak ini," ungkap Suroto, sopir truk sampah rekan Julianto.

Karena itu, lanjut Suroto, 46, peristiwa "bukit" sampah longsor bukan hal baru di TPA Cipayung, karena sudah terjadi beberapa kali. 

"Warga sebenarnya enggak ada yang komplen ke saya (soal angkut sampah), tapi memang ini lagi terhambat karena ada longsor ke jalur yang biasa truk lewati sebelum sampai ke titik pembuangan," jelas Suroto. 

Sama halnya dengan keluhan Tonang, sopir truk sampah. Dia juga mengaku hanya bisa pasrah karena persoalan TPA yang overload seakan buntu. 

"Saya mah yang penting bawa sampah warga ke titik pembuangan TPA saja deh, saya bisa apa," jelas Tonang. 

"Kalau ada warga yang komplain (soal angkut sampah yang lama) cuma bisa terima saja, enggak bisa jawab apa-apa juga. Istilahnya TNAD (terima nasib apa adanya)," lanjutnya. 

Sebagai informasi, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) menerbitkan surat edaran pada Kamis (8/8/2024) mengenai penutupan TPA untuk Sabtu (10/8/2024) nanti. Surat ini ditujukan kepada seluruh pemilik kendaraan pengangkutan sampah. 

"Bersama ini kami sampaikan bahwa UPTD Pengelolaan Sampah Cipayung pada Hari Sabtu, tanggal 10 Agustus 2024 akan tutup layanan untuk perapihan. Pelayanan akan dibuka kembali pada Hari Senin, 12 Agustus 2024," kutip surat tersebut. 

Surat edaran ini ditandatangani langsung oleh Kepala UPTD Pengelolaan Sampah Kelas A Cipayung Kota Depok, Ferry Dewantoro. (Sar)