Alasan Sensitif, Mabes Polri Enggan Sampaikan Penyakit Maaher

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 9 Februari 2021 14:25 WIB
Jakarta, Monitorindonesia.com - Ustadz Maaher At Thuwailibi alias Soni Ernata meninggal dunia karena sakit di rumah tahanan (Rutan) Bareskrim Polri pada Senin (8/02/2021). Mabes Polri sendiri tidak bisa menyampaikan penyakit Maaher karena penyakit tersebut sensitif. "Ini karena sakit meninggalnya. Saya tidak bisa menyampaikan sakitnya apa karena ini adalah sakit yang sensitif ya," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Argo Yuwono. Irjen Argo kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/2/2021). Alasan enggan menungkap penyakit Maaher, Argo menyebut pihaknya menjaga nama baik keluarga almarhum. Atas dasar itu lah pihaknya tidak membeberkan penyakit Maaher. "Ini bisa berkaitan dengan nama baik keluarga almarhum. Jadi kita tidak bisa menyampaikan secara jelas dan gamblang sakitnya apa arena penyakitnya sensitif," ungkap Argo. Argo menambahkan Ustadz Maaher meninggal karena sakit. Hal tersebut dikuatkan dengan keterangan pihak dokter. "Yang terpenting bahwa dari keterangan dokter dan dari perawatan-perawatan yang ada bahwa saudara Soni Ernata ini sakit. Sakitnya sensitif yang bisa membuat nama baik keluarga juga bisa tercoreng kalau kami sebutkan disini,"  ucap Argo. Ustaz Maaher ditangkap atas laporan seseorang bernama Husin Shahab dalam kasus ujaran kebencian terhadap Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya. Dia dilaporkan terkait unggahannya di akun sosial media twitter @ustadzmaaher_. Laporan itu terdaftar dalam nomor laporan LP/B/0649/XI/2020/BARESKRIM pada tanggal 16 November 2020. Ustaz Maaher dijerat pasal pencemaran nama baik melalui media elektronik dan/atau hatespeech Pasal 27 ayat (3) Juncto Pasal 45 Ayat (3) dan atau Pasal 28 ayat (2) Juncto Pasal 45 Ayat (2) UU 19/2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.[MI/man]        

Topik:

Alasan Sensitif Mabes Polri  Enggan Sampaikan Penyakit Maaher

Berita Sebelumnya

Bamsoet Apresiasi Presiden Jokowi Tempatkan Wartawan Penerima Utama Vaksinasi Covid-19

Berita Selanjutnya

HPN 2021: Kapolri Apresiasi Pers Tangkal Hoax Pemecahan Belah Bangsa