Kapolri dan Panglima TNI Masih Banyak Temukan Warga Tak Kenakan Masker

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 12 Juni 2021 19:03 WIB
Monitorindonesia.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan peninjauan secara langsung penanganan Covid-19 di daerah Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Sabtu (12/6/2021). Dalam kesempatan itu, kedua pimpinan TNI/Polri ini melakukan pertemuan dengan Forkompinda setempat. Dalam pertemuan itu, Sigit menyayangkan masih ada warga yang menolak untuk dilakulan tes swab antigen sebagai upaya pendeteksi Covid-19. “Mohon bantuan disampaikan agar kami bisa mengobati dan memisahkan. Karena masyarakat masih banyak yang tidak mau swab. Padahal tujuannya agar kami bisa tahu siapa yang sehat dan sakit serta bisa dipisahkan,” kata Sigit. Selain itu, menurut Sigit, kesadaran warga dalam menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker masih disepelekan. “Masalahnya adalah masker dengan kepatuhan yang rendah di Madura. Satu-satunya alat yang bisa menangkal Covid-19 adalah masker berdasarkan penelitian. Penggunaan masker untuk bagi seluruh masyarakat baik yang sehat dan sakit harus menggunakan masker,” ujar Sigit. Untuk itu, mantan Kapolsek Duren Sawit, Polres Jakrim ini mengajak tokoh agama (toga) dan tokoh masyarakat untuk menghimbau kepada warga masyarakat untuk mau menerapkan prokes. “Kerjasama tokoh agama dengan Forkopimda bisa kita maksimalkan untuk pencegahan Covid-19,” pungkas Sigit Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk membantu pemerintah didalam penanganan Covid-19 yang kembali naik kasusnya. “Mohon bantuan para kyai untuk sosialisasi kepada masyarakat karena menjadi tokoh sentral untuk jelaskan protokol kesehatan,” kata Hadi. Hadi mengatakan, warga yang sempat kontak dengan penderita Covid-19 harus segera dilakukan penanganan seperti diisolasi mandiri. “Tracing kontak erat bila pernah bertemu dengan orang yang terkonfirmasi positif hasil RT-PCR. Isolasi mandiri harus dilakukan dan batasi pergerakan mereka dan kami akan dukung logistik,” tutup mantan Kepala Dinas Penerangan TNI AU ini. (tak)

Topik:

-