Redam Covid-19, Fraksi PKS Desak Pemerintah Terapkan PSBB di Zona Merah

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 23 Juni 2021 15:39 WIB
monitorIndonesia.com - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mendorong pemerintah agar memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menghambat peningkatan kasus Covid-19 di berbagai wilayah yang tergolong dalam zona merah. “Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro terbukti tidak efektif  menahan mobilitas masyarakat. Akibatnya lonjakan kasus Covid-19 sulit dikendalikan. Pemerintah harus segera berlakukan PSBB, bahkan lockdown total,” kata Netty dalam keterangan media, Rabu (23/6/2021). Peraturan PSBB sendiri diatur melalui UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Pada 31 Maret 2020, pemerintah menetapkan aturan lebih lanjut terkait PSBB melalui Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020. Legislator PKS dapil Jawa Barat VIII ini menilai pandemi akan dikendalikan dengan penerepan protokol kesehatan yang ketat dan tegas. Hal ini melibatkan masyarakat yang luas. “Masyarakat harus dipaksa agar disiplin prokes melalui  aturan  yang ketat  dan tegas. Tanpa aturan yang tegas dan setengah hati, masyarakat yang sudah jenuh dengan keadaan pandemi  akan abai dan tidak peduli. Opsi pemberlakukan PSBB seperti  di awal pandemi harus diambil. PSBB ketat yang diterapkan di Jakarta dulu, terbukti mampu menurunkan angka kasus secara signifikan,” tuturnya. Lebih lanjut, kata Netty, meminta pemerintah pusat segera menetapkan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menekan lonjakan Covid-19. "Jika tak segera diambil kebijakan yang lebih ketat, maka kasus Covid-19 di tanah air akan semakin buruk. Jangan sampai kita mengalami seperti India dan Malaysia yang kewalahan kendalikan pandemi. Laksanakan strategi tarik rem dengan  pemberlakuan PSBB minimal dalam masa 14 hari,” tutupnya. Seperti diketahui, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia telah menembus angka lebih dari 2 juta, tepatnya 2.004.445 pada Senin (21/6/2021). Dalam kurun waktu 24 jam, pemerintah melaporkan penambahan 14.536 kasus baru. (aas)

Topik:

Kasus Covid-19 Melonjak