Pemerintah Perlu Perketat Akses Keluar-Masuk Indonesia

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 29 Juni 2021 21:10 WIB
Minitorindonesia.com - Pemerintah diminta untuk memperketat akses keluar masuk Indonesia di tengah lonjakan kasus positif Covid-19 yang tidak terkendali. Sebab jika akses keluar masuk masih longgar, akan terjadi kembali ledakan varian Delta Plus. Permintaan ini disampaikan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Slamet Budiarto dalam webinar yang disiarkan kanal youtube Holopis Channel, Selasa (29/6/2021). Menurut Slamet, varian Delta yang saat ini sudah masuk ke Indonesia sangat infeksius karena penularan cukup tinggi. Bahkan varian Delta dilaporkan mampu menembus lapisan masker. "Ada beberapa pakar yang mengatakan 1 masker tembus 2 masker tembus. Jadi artinya apa? Varian Delta ini sangat infeksius sekali," katanya. Sementara itu, Juru bicara (Jubir) Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi mengungkapkan, varian Delta telah ditemukan di hampir seluruh kota di Pulau Jawa. Tak hanya itu, dia mengungkap varian Delta yang berasal dari India, enam kali lebih cepat penularannya jika dibandingkan varian Alfa. “Kalau kita melihat di beberapa kota di Pulau Jawa ini hampir semuanya sudah kita temukan adanya varian Delta, bahkan lebih cepat penularannya dibansding varian Alfa,” ungkapnya. Sebuah jurnal di Australia, sebut Nadia, melaporkan kecepatan penularan varian Delta jika dihitung berdasarkan waktu berkisar 10 sampai 15 detik. Sementara varian yang lama membutuhkan waktu 10 sampai 20 menit untuk bisa membuat seseorang bisa terpapar. "Sehingga orang yang berpapasan tanpa pakai masker sudah bisa membuat orang itu positif atau tertular. Delta ini bisa 10 kali lipat kecepatan penularannya dari varian lama (Wuhan)," pungkas Nadia. (Ery)

Topik:

Indonesia perketat keluar masuk