Diretas, Data 2 Juta Nasabah BRI Life Dijual di Pasar Gelap Internet

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 28 Juli 2021 23:05 WIB
Data yang dijual diduga milik 2.000.000 orang dan 463.000 dokumen. Ditawarkan seharga 7.000 dolar AS pada situs RaidForums. Monitorinsonesia.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama BRI Life saat ini sedang menangani data nasabah yang bocor serta diperdagangkan di pasar situs gelap (darknet). "Kementerian Kominfo akan menindaklanjuti hasil pertemuan dengan melakukan komunikasi intensif dan pendampingan terhadap upaya BRI Life mengamankan sistem maupun tata kelola data," kata juru bicara Kominfo, Dedy Permadi, kepada ANTARA, Rabu (28/7/2021) malam. Kominfo sudah bertemu direksi PT Asuransi BRI Life siang tadi guna investigasi data nasabah yang bocor. Pemanggilan ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, bahwa Kominfo berwenang mengadakan pemeriksaan terhadap penyelenggaraan sistem elektronik Dari pertemuan tersebut, terungkap bahwa ada dugaan celah keamanan di sistem elektronik BRI Life yang disalahgunakan. BRI, menurut Kominfo, sudah merespons dugaan tersebut dengan menutup akses. Saat ini BRI Life sedang mneyelidiki lebih dalam keamanan sistem elektronik yang mereka kelola, melibatkan tim internal BRI Life dan konsultan forensik digital. BRI Life akan menyampaikan temuan berdasarkan hasil pemeriksaan, sesuai dengan aturan yang tercantum di undang-undang. Kominfo, berdasarkan PP 71/2019 dan Undang-Undang Transaksi Elektronik, berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara serta Polri untuk menangani kasus ini. Data berukuran 250 GB kini diperjualbelikan di situs gelap. Peretas mengklaimnya sebagai data nasabah asuransi BRI Life. Data tersebut berisi kartu identitas, kartu keluarga, nomor wajib pajak, foto buku tabungan, akta lahir, akta kematian, surat perjanjian, bukti transfer, bukti keuangan dan surat keterangan kondisi kesehatan. Data yang dijual diduga milik 2.000.000 orang dan 463.000 dokumen, ditawarkan seharga 7.000 dolar Amerika Serikat di situs RaidForums. Sampel data yang dicuitkan oleh akun Twitter @UnderTheBreach berisi foto KTP dan surat keterangan kesehatan dari klinik kesehatan. Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri juga sedang menangani kasus ini.

Topik:

bareskrim polri Kominfo Peretas Siber peretasan data BRI life BSSN