Menteri LHK Siti Nurbaya: Masa Pandemi Jadi Pembelajaran untuk Lahirkan Berbagai Solusi

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 18 Agustus 2021 16:42 WIB
Monitorindonesia.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengatakan, masa pandemi ini menjadi pembelajaran untuk melahirkan berbagai solusi yang tak hanya mengatasi penderitaan akibat pandemi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan bahkan mungkin peradaban manusia. "Kondisi ini juga tantangan bagi pemuda Indonesia, agar siap menjadi pelopor untuk bermigrasi ke cara-cara baru di era Revolusi Industri 4.0, sehingga bisa bekerja lebih efektif, lebih efisien, dan lebih produktif, dengan situasi yang ada," kata Menteri LHK Siti Nurbaya saat memberi arahan dalam Webinar sebagai puncak peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI dengan tema "Kita Bincang Santai 'Kita Bisa'" yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian LHK secara virtual, Rabu (18/8/2021). Lebih jauh Siti Nurbaya mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berulang kali mengajak untuk melakukan adaptasi, dan langkah ini harus nyata pada aspek lingkungan. Perubahan dan penyesuaian dalam penanganan aspek lingkungan era pandemi harus ada referensinya dan harus beraktualisasi. "Disamping itu, dibutuhkam kolaborasi bersama dalam membangun langkah-langkah ke depan. Saya menyatakan mendukung penuh upaya pengembangan lanjut dari langkah-langkah yang sudah dirintis dengan baik oleh pelajar, mahasiswa dan dunia kampus," ujarnya. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Siti menyampaikan tiga instruksi lanjut kepada jajarannya. Pertama, bahwa semua desain yang masuk dari peserta lomba merupakan knowledge pooling, yang harus disimpan dengan baik melalui forum Pojok Iklim. "Namun demikian, desain engineering penting seperti itu tidak cukup menjadi arsip, tapi perlu dikembangkan panel ahli hingga uji coba penerapannya," katanya. Kedua, film dan video yang dilombakan yaitu berjumlah 134 agar diunggah pada akun medsos resmi KLHK dalam kurun waktu tertentu. Ketiga, Menteri Siti juga meminta 326 karya tulis yang dilombakan, untuk diteliti menjadi knowledge pooling di Pojok Iklim. "Karena inilah bagian dari karya anak-anak Indonesia, karya bangsa Indonesia, tentang lingkungan itu yang sifatnya localize, pengetahuan yang hebat, partisipatory yang hebat, yang mungkin di negara lain belum tentu ada," tambah Menteri Siti lagi. (Ery)

Topik:

Masa Pandemi