Cegah "Learning Loss", Pemerintah Seimbangkan Pandemi dengan Kebutuhan Belajar Siswa

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 7 September 2021 07:10 WIB
Monitorindonesia.com - Sebanyak 60 juta peserta didik di seluruh nusantara telah terdampak oleh pandemi. Hal itu dikarenakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dilakukan dari rumah telah mengakibatkan hilangnya pengetahuan dan keterampilan pada anak (learning loss). Learning loss tersebut telah memberikan dampak yang lebih besar dibandingkan penurunan kemampuan peserta didik akibat libur sekolah. Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Perubahan Perilaku dr Reisa Broto Asmoro. Faktor learning loss tersebut menjadi alasan pemerintah memberikan izin penerapan pembelajaran tatap muka secara terbatas (PTM) di sejumlah wilayah yang masuk ke dalam zona level 1 sampai 3. "Tentunya yang diprioritaskan adalah kesehatan dan keselamatan. Namun, kita tetap memperhatikan yang namanya tumbuh kembang dan hak anak selama masa pandemi," kata Reisa dalam Siaran Sehat: Kembali ke Sekolah Tetap Aman dari Covid-19, di Jakarta, Senin (6/9/2021). Ia menjelaskan perbedaan akses dan kualitas selama PJJ, juga telah menyebabkan terjadinya kesenjangan pencapaian belajar, terutama untuk peserta didik yang berasal dari ekonomi menengah ke bawah. Menurut survei UNICEF, 47 persen anak melakukan pembelajaran 1-2 jam saja di rumah. Sebanyak 35 persen menyatakan bahwa sambungan internet peserta didik tidak memadai, bahkan tidak ada sama sekali. Kemudian survei UNICEF melalui kanal U-Report tahun 2020 menunjukkan bahwa 66 persen peserta didik tidak nyaman belajar dari rumah dan 87 persen menyatakan ingin PTM. Merespons survei itu, pemerintah melakukan pengkajian dengan menyesuaikan perkembangan pandemi dengan kebutuhan pembelajaran. Untuk itu SKB empat menteri telah membuat panduan penyelenggaraan pembelajaran pada masa pandemi. Peraturan ini menggariskan bahwa apabila pemerintah daerah sudah memberikan izin dan satuan pendidikannya memenuhi semua syarat berjenjangnya, PTM terbatas dapat dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat. Saat ini wilayah pada level 1-3 sudah memulai PTM secara terbatas. Sedangkan wilayah level 4 masih harus menjalani PJJ. (Jay)

Topik:

reisa broto asmoro learning loss