Sinergitas dan Soliditas TNI-Polri Kunci Sukses Hadapi Segala Ancaman NKRI

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 28 Oktober 2021 19:58 WIB
Magelang, Monitorindonesia.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menutup Pendidikan Dasar (Diksar) Integrasi Kemitraan Akademi TNI dan Akpol, di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, Kamis (28/10/2021). Diksar bertujuan memupuk sejak dini sinergitas dan soliditas personel TNI dan Polri. Dua hal itu merupakan kunci sukses menghadapi segala ancaman terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Sinergitas dan soliditas terus dibangun dari awal. Ini menjadi kekuatan yang harus dipelihara. Karena kunci utama menghadapi ancaman kedaulatan negara dari luar atau dalam negeri, maupun ancaman kamtibmas, kunci utama adalah soliditas dan sinergitas," kata Kapolri. Salah satu bukti nyata keberhasilan sinergitas dan soliditas adalah penanganan pandemi Covid-19 oleh TNI-Polri bersama stakeholder lainnya dipercayakan sebagai garda terdepan. Kini laju pertumbuhan virus dapat ditekan sehingga Indonesia berada di peringkat pertama Asia Tenggara dalam hal penanganan covid. Mantan Kapolda Banten ini menjelaskan, diksar integrasi juga bertujuan menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul demi mewujudkan Indonesia maju. "Presiden selalu menyampaikan kunci menuju menjadi Indonesia maju, unggul, dan tumbuh adalah SDM," ujarnya. Lebih dalam, Sigit menyatakan, dalam diksa integrasi para taruna dan taruni TNI-Polri dididik untuk dikembangkan sebagai SDM unggul sehingga menjadi abdi negara yang memiliki profesionalisme, karakter teruji dan jiwa kepimimpinan yang kuat. "Ini dibutuhkan dalam memimpin. Kalian adalah calon pemimpin masa depan yang mengantar bangsa kita jadi Indonesia Emas tahun 2045," ucap eks Kabareskrim Polri tersebut. Menurutnya, menjadi abdi negara akan menghadapi berbagai macam dinamika sehingga harus benar-benar menyerap ilmu yang diajarkan. "Manfaatkan kesempatan yang ada, jangan sia-siakan. Empat tahun adalah waktu yang singkat bagi seseorang yang ingin menyerap ilmu," papar Sigit. Sigit mengingatkan, taruna dan taruni TNI-Polri harus menyiapkan mental, disiplin, dan tidak melakukan pelanggaran agar sejak awal terbentuk karakter terpuji. Dengan begitu, menurut Sigit, ketika nantinya terjun ke lapangan akan siap menghadapi segala bentuk tantangan serta mengetahui mana tindakan dan perilaku yang baik. “Ketika turun ke lapangan, kalian tidak hanya membawa nama pribadi, tetapi juga institusi. Sebab itu jalankan tugas dengan baik dan terpuji serta hindari pelanggaran yang merusak nama organisasi”, ujar Sigit. Dia juga sarankan agar memanfaatkan kemajuan teknologi untuk hal yang positif. "Era teknologi ini, jaga isi dengan hal positif. Sehingga masyarakat memahami dan mengerti tentang kehidupan taruna dari sisi yang memang dipahami masyarakat. Ukirlah dengan prestasi, manfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk menyampaikan hal tersebut ke masyarakat, kalau kalian calon prajurit terbaik yang dipersiapkan untuk menghadapi era yang akan datang," tutur Sigit. Diksar Integrasi Kemitraan Akademi TNI dan Akpol ini diikuti 982 taruna-taruni dengan rincian: 449 Prajurit Taruna Angkatan Darat, 190 Prajurit Taruna Angkatan Laut, 140 Prajurit Taruna Angkatan Udara, serta 203 Bhayangkara Taruna Akademi Kepolisian. (AS)

Topik:

Kapolri Panglima TNI sinergi tni-polri diksar tni-polri tni-polri