Pendiri Demokrat Max Sopacua Wafat, Rachland Nashidik: 'Rest in Peace, Pak Max'

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 17 November 2021 16:06 WIB
Monitorindonesia.com - Pendiri Partai Demokrat, Max Sopacua meninggal dunia, di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (17/11/2021) sekitar pukul 05.35 WIB. Kabar duka tersebut disampaikan anak Max Sopacua, Ferro Sopacua. "Innalillahi waiina ilaihi rojiun. Telah berpulang papa kami H. Zulkifli bin Adam (Max Sopacua) pada Hari ini Rabu 17 November 2021 pukul 05.53 WIB, mohon di maafkan segala kekhilafan Almarhum semasa hidup, ucap Ferro Sopacua. Ferro mengungkapkan, sebelum meninggal dunia ayahnya telah memaafkan mantan pimpinannya di Partai Demokrat tersebut, SBY, yang juga sedang dalam keadaan sakit. Ayahnya juga menyampaikan kepada keluarganya bahwa telah memaafkan teman-temannya dan juga meminta maaf atas salah dan khilafnya. "Yang pasti ayah saya meminta maaf kepada semua pihak, itu sempat dikatakan ketika masih bisa berkomunikasi. Beliau menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh keluarga dan tentunya kepada teman-temannya yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Jadi kalimat terakhirnya permohonan maaf," katanya. Para kader Partai Demokrat. termasuk Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat, Rachland Nashidik juga menyampaikan rasa duka citanya atas kepergian salah satu pendiri Demokrat itu. "Pagi ini mendapat kabar duka. Pak Max Sopacua berpulang dalam usia 75 tahun. Rest in peace, Pak Max," tulis Rachland di unggahan Twitter. Menurut Rachland, meski berbeda jalan dan pilihan, namun dirinya tetap menganggap Max Sopacua sebagai senior dan pendahulu yang disegani. "Saya selalu menganggapmu senior dan sahabat yang menyenangkan, bahkan ketika kita mengambil jalan berbeda," katanya. Max Sopacua lahir tanggal 2 Maret 1946. Dirinya adalah seorang politikus yang pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) selama dua periode pada 2004–2009 dan 2009–2014. Max juga merupakan tokoh senior Partai Demokrat, selama di DPR dirinya mewakili daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat IV (2004–2009) dan Jawa Barat V (2009–2014) serta pernah bertugas di Komisi IX dan I DPR. Sebelum terjun ke dunia politik, Max adalah seorang penyiar berita olahraga di TVRI yang terkenal pada tahun 1980-an hingga 1990-an. Selain sebagai penyiar berita, Max juga menjadi produser di TVRI pada tahun 1985 hingga 2002. Berbagai program olahraga TVRI dalam perhelatan-perhelatan olahraga dunia diproduseri oleh Max, di antaranya adalah program Olimpiade Seoul 1988, Olimpiade Atlanta 1996, Piala Dunia FIFA 1998, SEA Games 1999, hingga terakhir Olimpiade Sydney 2000. (Ery)