Bahas Penanganan Konflik Papua, Komnas HAM Minta Panglima TNI Duduk Bersama

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 27 November 2021 12:05 WIB
Monitorindonesia.com- Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa duduk bersama dalam membahas penanganan konflik di Papua. Menurutnya, pendekatan baru yang akan di sampaikan oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa nanti terkait penanganan konflik di Papua bisa lebih maksimal jika dibahas bersama Komnas HAM. "Alangkah lebih baiknya dan maksimalnya kalau seandainya juga bisa ketemu sama Komnas HAM sebelum menyampaikan ke sana [Papua]," kata Anam setelah acara Evaluasi Kinerja Pengaduan dan Penanganan Kasus Komnas HAM, Jumat (26/11). Anam berpandangan bahwa banyak persoalan di Papua yang mesti diketahui Andika sebelum menyampaikan pendekatan barunya. Tidak hanya pelanggaran HAM, tetapi juga terkait dengan tata kelola konflik yang selama ini digunakan militer. Menurut Anam, terdapat berbagai perspektif selain militer yang mungkin belum diketahui oleh Andika "Siapa tahu ada sesuatu yang baik yang bisa juga digunakan oleh teman-teman tentara untuk teman-teman militer yang disebut sebagai pendekatan baru," tutur Anam. Hal lain yang disoroti oleh Anam adalah pentingnya menghindari stigma dan kecurigaan terhadap warga Papua. "Minimal kayak tadi, hindari stigma, hindari kecurigaan. Mungkin klise tapi fakta kasusnya banyak," ungkap Anam. Sebelumnya, Andika menyatakan pengumuman pola pendekatan baru dalam menangani sejumlah konflik di Papua akan diumumkan pekan depan. Andika menyebut pengumuman itu pun akan langsung ia umumkan di Papua. Andika menegaskan militer akan melakukan pendekatan berbeda untuk menangani kelompok bersenjata di Papua, sebagaimana yang menjadi perhatian utamanya saat fit proper test menjadi Panglima TNI beberapa waktu lalu.(Wawan)