MPR Serukan Ajakan Bersama Putus Mata Rantai Omicron dengan Tidak ke Luar Negeri

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 17 Desember 2021 16:46 WIB
Monitorindonesia.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak masyarakat mendukung imbauan Presiden Jokowi dalam memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 dengan tidak berpergian ke luar negeri. Terlebih saat ini sudah ditemukan varian omicron pada salah satu pekerja di RS Darurat Wisma Atlet, Jakarta. "Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa varian omicron membawa risiko infeksi yang lebih tinggi. Bahkan mutasi omicron dapat menginfeksi mereka yang sudah pernah terkena Covid-19. WHO mencatat setidaknya hingga 14 Desember 2021, Omicron telah ditemukan di 77 negara, dengan pola penyebaran yang tidak terdeteksi. Karenanya kewaspadaan perlu ditingkatkan, tanpa perlu adanya panik yang berlebihan," ujar Bamsoet di Jakarta. Ia menjelaskan, omicron pertama yang ditemukan di Indonesia, serta berbagai peringatan yang dikeluarkan WHO menjadi alarm untuk tidak kendur mentaati protokol kesehatan dan ajakan vaksinasi. Saat ini tersedia vaksin anak usia 6-11 tahun. "Berdasarkan data Satgas Covid-19 pada 15 Desember, dari 208,2 juta penduduk yang menjadi sasaran vaksinasi, Indonesia sudah melakukan vaksinasi pertama terhadap 148,3 juta penduduk. Vaksinasi ke-2 terhadap 104,5 juta penduduk, dan vaksinasi ke-3 terhadap 1,2 juta penduduk," jelas Bamsoet. Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, sementara jumlah kasus positif yang terkonfirmasi di Indonesia sudah mencapai 4,2 juta kasus. Sebanyak 4,1 juta diantaranya sudah pulih, 143.969 meninggal dunia, dan kasus aktif yang ada hingga saat ini mencapai 4.864 kasus. "Kita patut bersyukur, positivity rate Indonesia berada di 0,1 persen jauh lebih kecil dibanding standar WHO sebesar 5 persen. Untuk mempertahankannya, perlu kerja bersama dari seluruh pihak. Sejauh ini kita cukup berhasil menangani varian Alfa, Beta, dan Gamma pada gelombang pertama, serta Delta pada gelombang kedua. Semoga varian Omicron tidak sampai menyebabkan gelombang ketiga," pungkas Bamsoet.