Presiden Jokowi Ungkap Kengerian Dampak Covid- 19 di Depan Civitas Akademika Unpar

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 17 Januari 2022 20:07 WIB
Bandung, Monitorindonesia.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap kengerian akibat pandemi Covid-19 pada pertengahan Juli 2021 lalu. Saat korban Covid-19 meningkat tajam, hampir semua lorong Rumah Sakit penuh terutama di Jawa dan Bali. "Kasus harian saat itu (Juli 2021) saya ingat 56 ribu, kita bersyukur kemarin berada angka 855. Dari angka 56 ribu ke 885 sebelumnya kita berada diangka 100 atau 200. Kenapa kita menurun diangka 100 sampai 200 itu karena kita memiliki gotong royong. Pancasila kita ada disitu," ujar Presiden Jokowi dihadapan civitas akademika Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) sekaligus merayakan Dies Natalis ke-67 di kampus Unpar Bandung, Senin (17/1/2021). Presiden Jokowi yang hadir di Unpar terasa sangat spesial menyampaikan Presidential Lecture bertema “Pancasila Kekuatan Rakyat dan Keindahan Tradisi”. Hadir dalam dies natalis Unpar ke-67 itu seperti Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim, Tokoh Nasional yang juga alumni Unpar Maruarar Sirait, Ivan P Sadik, Rektor Unpar Mangadar Situmorang, alumni Unpar yang kini banyak menduduki jabatan Wali Kota dan Bupati di sejumlah daerah di Indonesia, mahasiswa, dosen dan lainnya. Dalam kesempatan ini, lebih dari 10.000 peserta mengikuti Presidential Lecture Jokowi baik hadir secara luring, baik yang ada di ruang auditorium, maupun secara daring dari ruang multifungsi, kelas-kelas, dan dari tempat masing-masing para mahasiswa dan alumni. Lebih lanjut Jokowi mengatakan, gotong-royong menghadapi pandemi Covid-19 di Indonesia tak dimiliki negara-negara besar lainnya. Rakyat Indonesia bersama aparatur di desa, RT, RW mau memberikan rumahnya untuk isolasi atau untuk karantina. Saat hadangan pandemi Covid, tambah Jokowi, orang yang berpunya masih mau memberi sembako bagi warga lainnya. Mengingat kejadian Juli 2021, Jokowi sangat menyakini implementasi Pancasila itu masih sangat kuat di negeri ini. "Dan itu saya lihat betul, implementasi Pancasila itu ada. Masih kuat sekali. Masih kuat sekali kegotong royongan kita yang tidak diiliki negara lain," beber Jokowi. Bahkan, menurut Jokowi, negara lain kaget Covid-19 di Indonesia turun dari 56 ribu ke hanya angka-angka 100 karena semuanya bergerak. Pemda, organsasi-organisasi masyarakat, TNI Polri dan perangkat lainnya sampai ke bahwah turut bergerak mengatasi pandemi. Saat ini, ungkap Jokowi, 30 provinsi telah mencapai target diatas 70 persen vaksinasi yang jumlahnya 297,5 juta. "Angka yang tidak kecil. Menyuntikkan 297 juta kali bukan hal mudah di negara kita. Ke 17 ribu pulau. 514 kabupaten/kota dan 34 provinsi ada naik perahu, naik sepeda motor naik ke gunung. Itu semua bukan hal yang mudah," ucap Presiden. Presiden pun memberikan apresiasi tinggi kepada TNI/Polri yang memberikan dukungan penuh dalam rangka vaksinasi. Saat ini vaksinasi Indonesia nomor 4 di dunia setelah China, Brazil dan AS.[Lin]