Pers Indonesia Harus Mampu Memperbaiki Kelemahan

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 9 Februari 2022 11:16 WIB
Kendari, Monitorindonesia.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan agar pers  Indonesia segera bertransformasi. Media diminta lebih inovatif dalam mengisi kanal dan menyampaikan berita. "Pers Indonesia harus mampu memperbaiki kelemahan sambil melanjutkan agenda-agenda besar bangsa, menguatkan pijakan untuk melompat lebih tinggi dan mampu berselancar di tengah-tengah perubahan," ujar Presiden Jokowi dalam puncak peringatan Hari Pers Nasional 2022 yang disiarkan secara virtual, Rabu (9/2/2022). Menurut Jokowi, pers Indonesia harus mempercepat transformasi digital untuk menghasilkan karya-karya jurnalistik berkualitas, lebih cepat dan tetap akurat dan tidak terjebak pada sikap pragmatis yang menggerus integritas. Jokowi menyinggung masifnya penyebaran informasi sesat hingga konten yang hanya mengejar viral. Diakui, industri pers nasional yang mengalami tekanan luar biasa berat selama pandemi Covid-19. "Tekanan itu ditambah dengan adanya disrupsi digital dan kehadiran platform raksasa asing," kata Presiden. Hal itu, kata Jokowi, membuat persaingan media menjadi berubah. Alhasil, sejumlah masalah mulai dari konten adu domba hingga menyebabkan perpecahan. Jokowi mengatakan, perubahan drastis lanskap persaingan media melahirkan berbagai persoalan yang pelik. Munculnya sumber-sumber informasi alternatif, tumbuh suburnya tren informasi yang semata mengejar jumlah klik atau views, membanjirinya konten-konten yang hanya mengejar viral. "Masifnya informasi yang menyesatkan bahkan adu domba, sehingga menimbulkan kebingungan dan bahkan perpecahan," ujar Jokowi.[Lin]

Topik:

HPN 2022
Berita Terkait