SoftBank Group Batal Berinvestasi di IKN Nusantara, Satgas Belum Tahu Alasannya

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 12 Maret 2022 20:15 WIB
Monitorindonesia.com - SoftBank Group, perusahaan telekomunikasi asal Jepang, dipastikan batal berinvestasi di Indonesia, untuk proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim). Padahal SoftBank pada 2020 sempat menawarkan investasi US$40 Miliar atau sekitar Rp573 Triliun dalam pembangunan IKN Nusantara. Terkait keputusan tersebut, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara, Danis Hidayat Sumadilaga melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (12/3/2022), menduga mundurnya SoftBank dalam pembiayaan IKM Nusantara dikarena masalah internal perusahaan yang bermarkas di Tokyo itu. "Saya dengar juga demikian, SoftBank batal investasi. Saya belum tahu persis alasannya mengapa, mungkin masalah kondisi perusahaannya," kata Danis yang mengaku kalau pemerintah Indonesia tengah membuka lebar investasi pembangunan, termasuk dari Arab Saudi. Sinyal kuat investasi, kata Danis, ditandai dengan laporan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), bahwa Pangeran Muhammad bin Salman tertarik melakukan kerja sama dalam IKN. Danis juga menyebut anggaran yang dibutuhkan pemerintah untuk membiayai pembangunan, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di IKN sebesar Rp46 Triliun, data dari Kementerian Pekerjan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dilansir Nikkei Asia, SoftBank Group pada Jumat (11/3/2022) mengkonfirmasi bahwa mereka tidak berinvestasi dalam proyek Indonesia untuk membangun IKN Nusantara di Kalimantan. Namun, SoftBank Group tetap berkomitmen untuk mendukung perusahaan rintisannya SoftBank Vision Fund. Pada 2020 silam, Ketua dan CEO SoftBank Masayoshi Son sempat ditunjuk sebagai anggota komite pengarah untuk proyek tersebut, bersama dengan putra mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed Al Nahyan dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. (Ery)
Berita Terkait