Menhub Prediksi 79 Juta Orang Mudik Lebaran 2022

wisnu
wisnu
Diperbarui 1 April 2022 05:12 WIB
Jakarta, MI - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi sebanyak 79 juta orang akan melakukan mudik Lebaran 2022 dengan tujuan paling banyak di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Menhub mengatakan, jumlah itu didapat berdasarkan balitbang Kementerian Perhubungan yang melakukan survei dalam rangka mengantisipasi libur Lebaran 2022. "Jumlahnya sangat tinggi, kurang lebih 79 juta yang ingin mudik. Tentu ini bisa dimaklumi bahwa setelah dua tahun terakhir ini dilakukan pembatasan perjalanan, banyak yang ingin mudik lebaran," kata Budi Karya dalam keterangannya, Kamis (31/3). Menhub mencatat, beberapa daerah tujuan mudik yang memiliki animo sangat tinggi yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Tingginya animo masyarakat untuk mudik Lebaran ini harus diiringi dengan menyiapkan sarana dan prasarana, serta yang terpenting memperhatikan keselamatan baik dalam perjalanan maupun dari risiko Covid-19. Menhub memastikan seluruh moda transportasi dalam kondisi yang baik untuk melakukan perjalanan. "Saya minta kepada para Dirjen untuk melakukan cek bis, kapal, pesawat, kereta api harus dilakukan ramp check," kata Budi Karya. Baca juga: Kemenhub Perkirakan Mudik Lebaran 2022 Tertinggi ke Jawa Tengah Selain itu, Kementerian Perhubungan juga akan mewajibkan pemeriksaan kesehatan bagi pengendara moda transportasi yaitu pilot, nakhoda, masinis, dan sopir bis. Kementerian Perhubungan akan menyiapkan fasilitas pengecekan kesehatan di bandara, terminal, stasiun dan sebagainya. "Kami juga akan dan sedang memerintahkan operator prasarana dan sarana transportasi terus memastikan protokol kesehatan dan itu harus jadi suatu acuan yang harus kita lakukan," kata Budi. Satgas Penanganan Covid-19 memberlakukan regulasi perjalanan dalam negeri pada momen mudik Lebaran 2022 dengan persyaratan. Yaitu mewajibkan tes PCR 3 x 24 jam bagi masyarakat yang melakukan vaksin dosis pertama, antigen 1 x 24 jam atau PCR 3 x 24 jam bagi masyarakat yang sudah vaksin dosis kedua, dan tanpa testing bagi pelaku perjalanan yang sudah melakukan vaksin booster.